Rabu 27 Jun 2018 21:50 WIB

LSI Batal Rilis Hasil Hitung Cepat Pilgub NTB, Ini Alasannya

LSI menggunakan beberapa TPS secara acak dalam proses hitung cepat.

Para lanjut usia (lansia) antusias menyalurkan hak suaranya dalam pilkada serentak di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (27/6).
Foto: dok. Humas Pemkab Lombok Barat
Para lanjut usia (lansia) antusias menyalurkan hak suaranya dalam pilkada serentak di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bekerja sama dengan Konsultan Citra Indonesia (KCI) batal merilis hasil hitung cepat Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Barat (Pilgub NTB) periode 2018-2023. Tipisnya selisih raihan suara para kontestan menjadi alasan.

"Jika selisih persentase di bawah 3 persen, maka kami berani publish siapa pemenang. Tapi ini hasilnya tipis sekali," ujar peneliti LSI Khobbab, di Mataram, Rabu (27/6).

Pasangan Suhaili-Amin seperti yang dirilis LSI Deny JA yang dirilis di media pada hari ini meraih 29,38 persen, dan pasangan Zul-Rohmi 29,43 persen. Sedangkan pasangan Ahyar-Mori 24,47 persen, dan pasangan Ali-Sakti 16,73 persen, dari data masuk 99,55 persen.

Khobab menjelaskan, belum berani memutuskan apalagi merilis hasil quick count. Kalau pun tim LSI menggunakan beberapa TPS secara acak dan profesional. "Apakah bisa dipercaya, bagi kami bisa kalau melihat dari sejarah," ujarnya lagi.

Ia menambahkan, standar suara masuk sehingga bisa dipastikan ada paslon menang kisaran 90-95 persen. Namun, dilihat dari angka itu, ada selisih sangat tipis. Oleh sebab itu, harus menunggu hasil penetapan KPU.

Khobab mengaku, dalam Pilgub NTB 2018 ini, LSI menetapkan margin of error sekitar 1 persen jika dilihat dari angka partisipasi pemilih.  Informasi yang dihimpun, tidak ada satu pun lembaga survei yang berani merilis resmi hasil Pilgub NTB. Lantaran, silisih sangat tipis di bawah satu persen, yakni 0,05 persen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement