REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H Mochamad Iriawan mengimbau kepada masyarakat untuk menunggu hasil resmi penghitungan pemungutan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini demi menjaga situasi tetap kondusifitas pasca pemungutan suara.
Menurut Iriawan, walaupun hasil penghitungan suara sementara dapat diketahui dari sejumlah lembaga melalui hitungan cepatnya atau quick count, tapi Iriawan meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil resmi dari KPU tanggal 9 Juli 2018 nanti.
"Mari kita tunggu hasil penghitungan resmi dari pemerintah, kalau quick count kan masing-masing punya sistem yang berbeda tapi kalau untuk melihat silakan saja namun nanti KPU akan mengumunkan hasil penghitungan resmi tanggal 9 Juli 2018," ujar Iriawan kepada wartawan di Gedung Sate, Rabu (27/6).
Iriawan mengatakan, masyarakat harus bersabar menunggu hasil yang resmi. Selain itu Iriawan pun berharap kepada para Paslon peserta Pemilu baik pada pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota untuk menghormati proses hitungan resmi dan tidak saling klaim pemenang.
"Kami imbau juga kepada para Paslon hormati dulu proses penghitungan resmi, bolah merasa unggul tapi tunggu dulu hasil dari KPU, kami harap untuk menahan diri saja," katanya.
Baca: Ridwan Kamil: Saya adalah Pemimpin Semua Warga Jabar
Di TPS 22 Rutan Kebon Waru, Iriawan didampingi ketua KPU Jabar tiba pukul 12.10 Wib langsung meninjau proses pemungutan suara dan memastikan semua penghuni Rutan menyalurkan hak pilihnya. Iriawan mengatakan semua masyarakat Jabar berhak mendapatkan hak politiknya.
Sebab menurutnya, salah satu parameter kesuksesan Pemilu adalah tingginya angka partisipasi masyarakat dalam menyalurkan suara."Salah satu parameter keberhasilan penyelenggaraan Pemilu adalah tersalurkannya hak politik masyarakat. Artinya walaupun di Rutan semua tersalurkan, makin sedikit yang tidak menyalurkan itu semakin berhasil," katanya.
Di Rutan Kebon Waru tersebut terdaftar sebanyak 1937 pemilih yang dibagi kedalam 3 TPS. Dari jumlah tersebut ada 17 orang yang tidak menyalurkan hak pilihnya, diantaranya karena 13 orang tercatat bukan warga Jabar dan 4 orang merupakan warga negara asing.
"Alhamdulillah terima kasih kepada penyelenggara Pemilu disini, sehingga semua yang ada di wilayah kita bisa menyalurkan hak nya," katanya.