REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) masuk dalam daerah rawan bencana. Sejumlah persiapan dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Di Jawa Tengah, ada dua TPS yang disebut rawan bencana. Lokasinya berada di Kabupaten Magelang tepatnya di TPS 01 Dusun Pale Desa Tegal Randu dan TPS 05 Tegal Randu.
Wakapolda Jawa Tengah, Kombes Pol Ahmad Luthfi mengatakan kedua TPS memperoleh pengawasan dari kepolisian lantaran ancaman bencana longsor di wilayah tersebut.
“Ada TPS seperti di Magelang yang rawan bencana, pagi tadi Karops sudah melakukan peninjauan kesana jadi TPSnya sangat rawan sekali dengan bencana alam. TPS 01 Dusu Pale Desa Tegal Randu terus TPS 5 di puncak Gunung Merapi masuk zona rawan bencana,” kata Luthfi saat melakukan peninjauan ke TPS 23 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo pada Rabu (27/6) pagi.
Menurut Luthfi kedua TPS tersebut mempunyai jarak yang jauh dari pusat kota dan wilayahnya terpencil serta rawan bencana.
Luthfi mengatakan Polda Jawa Tengah menempatkan dua sampai empat personel untuk melakukan pengamanan di TPS yang termasuk dalam kategori rawan tersebut. Sementara untuk TPS dengan kategori zona aman ditempatkan satu personel. Meski demikian, Luthfi memastikan situasi Jawa Tengah kondusif dalam pelaksanaan Pilgub Jateng.
Di daerah lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi juga mengantisipasi terjadinya bencana menjelang pencoblosan Rabu (27/6). Terlebih dalam beberapa hari terakhir wilayah Sukabumi diguyur hujan deras.
‘’ BPBD Kota Sukabumi memperkuat kesiagaan ancaman bencana menjelang tahapan pencoblosan pilgub Jabar dan pilwalkot Sukabumi,’’ ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Zulkarnain Barhami, Rabu (27/6). Salah satunya dengan menambah kekuatan personel dan armada dalam mendukung suksesnya pemilu kepala daerah.
Caranya ujar Zulkarnaian dengan mengurangi resiko bencana yang terjadi. Potensi bencana yang mengancam misalnya banjir longsor maupun kebakaran.
Kerawanan bencana ini lanjut Zulkarnain perlu diantisipasi. Terutama di daerah yang dikenal sebagai daerah rawan bencana dan terdapat tempat pemungutan suara (TPS).
Harapannya kata Zulkarnain, ketika terjadi bencana maka bisa dilakukan penanganan dengan cepat. Upayanya mengerahkan potensi kekuatan yang disiapkan.
Sebelumnya, puluhan rumah di Kota Sukabumi Jawa Barat rusak diterjang angin kencang atau puting beliung Rabu 20 Juni 2018 lalu. Informasi yang diperoleh menyebutkan, angin kencang yang terjadi pada saat hujan deras ini berlangsung pada Rabu sore antara pukul 16.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Daerah yang dilaporkan banyak kerusakan yakni di Kelurahan Cisarua Kecamatan Cikole dan sebagia lainnya di Kecamatan Cibeureum. Bencana tersebut terjadi ketika wilayah Sukabumi diguyur hujan deras.