Selasa 26 Jun 2018 21:36 WIB

Polda Masih Cari Lokasi Penjambretan Dirjen PUPR

Syarief Burhanudin dijambret ketika bersepeda dari rumahnya di Cipete, Jaksel

Rep: Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono (tengah)
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombespol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihaknya masih mencari lokasi pasti (TKP) penjambretan yang menimpa Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin. Hingga saat ini lokasi tersebut masih belum ditemukan. 

"Jadi gini, foto yang beredar itu bukan di TKP ya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Selasa (26/6). 

Argo menjelaskan, saat kejadian perkara, Argo bersepeda dari rumahnya di daerah Cipete, Jakarta Selatan menuju ke Kota Tua, Jakarta Barat. Dalam perjalanan, Syarief mengalami penjambretan. 

Pelaku mencoba mengambil tas pinggang yang dikenakan Syarief. Namun, pria itu mencoba mempertahankannya hingga terjatuh. "(Syarief) ditolong masyarakat kemudian dibawa ke RS," kata dia. 

Hingga saat ini lokasi kejadian belum ditemukan. Penyidik masih berupaya mencari saksi yang dapat menunjukkan lokasi pasti penjambretan terjadi. Sementara, Syarief hingga kini masih belum bisa dimintai keterangan.  

Pascakejadian tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan akan meningkatkan pemantauan di tempat wisata terhadap potensi terjadinya tindak kejahatan. Salah satu lokasi yang akan dipantau lebih seksama adalah tempat wisata Kota Tua.

Hal ini menyusul terjadinya penjambretan terhadap Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin yang dijambret saat bersepeda di Kota Tua, Jakarta Barat pada Ahad (25/6) pagi. Penjambretan ini bahkan menyebabkan Syarief harus dioperasi lantaran menderita patah tulang.

"Tempat-tempat hiburan, tempat wisata, tempat berkumpulnya warga itu nanti kita akan pastikan ada pemantauan yang lebih baik sehingga orang yang dicurigai atau orang-orang yang kelihatan mencurigakan itu harus ada pemantauan," kata dia di Balai Kota, Senin (25/6) malam.

Anies mengatakan, akan bekerja sama dengan kepolisian terkait rencana ini. Dia menilai, kejahatan seperti pencurian dan penjambretan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan.

Terkait peristiwa yang dialami pejabat di PUPR tersebut, Anies menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Ia beranggapan bahwa kejadian tersebut adalah tindak kejahatan yang masuk dalam ranah pidana. Artinya, penyelesaiannya akan ditangani aparat kepolisian.

Syarief dijambret saat sedang bersepeda di kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, Ahad (24/6) pagi. Akibatnya, Syarief mengalami patah tulang dan harus dioperasi akibat terjatuh dari sepeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement