Selasa 26 Jun 2018 16:34 WIB

PKS Minta Uni Eropa Konsisten Lindungi HAM

PKS mengadakan pertemuan tertutup dengan duta besar negara-negara anggota Uni Eropa.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Reiny Dwinanda
13 Duta Besar dan Diplomat Negara-negara Uni Eropa menggelar pertemuan kehormatan dengan Pengurus DPP PKS di kantor DPP PKS, kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (26/6).
Foto: dok. Humas DPP PKS
13 Duta Besar dan Diplomat Negara-negara Uni Eropa menggelar pertemuan kehormatan dengan Pengurus DPP PKS di kantor DPP PKS, kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman meminta negara-negara anggota Uni Eropa konsisten dalam melindungi hak asasi manusia negara tertindas. PKS mengadakan pertemuan dengan 13 duta besar negara-negara anggota Uni Eropa, Selasa (26/6).

"Kami akan terus menyuarakan agar para pemimpin dunia konsisten dalam melindungi hak-hak kemanusiaan bangsa-bangsa yang terzalimi hingga saat ini, seperti apa yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina," kata Sohibul dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/6).

Pertemuan duta besar negara anggota Uni Eropa dimulai sekitar pukul 10.00 WIB di DPP PKS, Jakarta. Pertemuan yang berlangsung tertutup itu diaharapkan akan mempererat hubungan antara rakyat Indonesia dengan Uni Eropa.

Sohibul menjelaskan, PKS sebagai bagian dari bangsa Indonesia, siap bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Tentunya, menurut Sohibul, kerja sama ini didasari dengan sikap saling menghormati, saling menghargai, dan bersikap konstruktif.

"Kami yakin, masa depan dunia akan lebih baik dan sejahtera jika kita memiliki komitmen untuk saling bekerja sama satu dengan yang lain," katanya.

Sementara dalam kebijakan luar negeri, PKS mengikuti apa yang sudah menjadi doktrin para pendiri bangsa Indonesia yakni politik bebas dan aktif, yang melindungi hak-hak asasi kemanusiaan dan terciptanya rasa keadilan.

photo
Presiden PKS - Sohibul Iman


Kepada para delegasi, Sohibul menjelaskan PKS memiliki pandangan yang out ward looking, terbuka, dan akomodatif dengan investasi asing dalam kebijakan ekonomi. "Bagi PKS, kerjasama internasional dalam bidang ekonomi adalah sebuah keniscayaan tapi yang terpenting kerja sama itu harus saling menguntungkan, taat asas, dan berkeadilan," katanya.

Hadir dalam pertemuan kehormatan ini Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend, Dubes Denmark Rasmus Abildgaard Kristensen, Dubes Jerman Michael von Ungern-Sternberg, Dubes Spanyol Jose Maria Matres Manso, dan Dubes Austria Helene Steinhausl.

Di samping itu, Dubes Polandia Beata Stoczynska, Dubes Romania Valeria Epure, Dubes Slovakia Michal Slivovic, dan Duta Besar Swedia Johanna Brismar Skoog juga turut hadir. Demikian juga dengan Charge d'Affaires Kedubes Perancis Charles-Henri Brosseau, Firts Secretary Kedubes Inggris Theresa O'Mahony dan Frist Secretary Kedubes Finlandia Tapani Kivela.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement