REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di Desa Ayumolingo, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Senin (25/6). Kapolda Gorontalo, Brigadir Jenderal Polisi Rachmad Fudail, Selasa (26/6), mengatakan, tiga orang tersebut diduga teroris dan masih dilakukan pendalaman.
"Ancamanan terorisme bisa saja terjadi setiap saat, Polri dan TNI harus selalu siap menanganinya," ujarnya.
Ia mengungkapkan saat ini pihaknya masih mendalami sejauh mana keterlibatan mereka dengan aksi terorisme. "Nanti kita menyampaikan hasilnya seperti apa kepada masyarakat. Kita memiliki Densus 88 dan satuan lainnya, jika ada yang terindikasi demikian Polri sudah melakukan langkah-langkah antisipasi," jelasnya.
Kapolda menjelaskan, Gorontalo harus selalu siap dalam mengantisipasi dan waspada akan terorisme. "Sewaktu-waktu kita harus siap, tapi Alhamdulillah di Gorontalo kondusif dan saya meminta kepada masyarakat agar tidak takut karena ada aparat keamanan yang mendeteksi kelompok-kelompok itu," pungkasnya.
Adapun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mulai mendistribusikan logistik untuk 258 Tempat Pemungutan Suaran (TPS), yang akan digunakan pada Pilkada pada 27 Juni 2018. Anggota KPU Provinsi Gorontalo Divisi Umum, Keuangan dan Logistik Ramli O Djau, menjelaskan pendistribusian logistik menggunakan empat mobil truk dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
"Pelepasan pendistribusian logistik tadi, disaksikan langsung oleh Panwaslu Kota Gorontalo dan Kapolres setempat," kata Ramli, Selasa.
Ia memastikan kebutuhan logistik untuk 258 TPS di 50 kelurahan se-Kota Gorontalo tidak mengalami kekurangan, dan berharap malam nanti, sebelum logistik digunakan pada keesokan harinya mendapat pengamanan dari pihak TNI-Polri. Sementara itu, anggota KPU Kota Gorontalo Salihun Ischak menjelaskan untuk teknisnya, logistik yang berisi surat suara, tinta, sampul serta kebutuhan lainnya, akan diserahkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Kemudian saat itu juga akan langsung didistribusikan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS)," kata Salihun Ischak.
Apakah nanti kotak suara tersebut masih akan ditahan di kantor PPS malam nanti, atau akan langsung diantar ke TPS, dilihat teknis pengamanan di lapangan. Jika di TPS sudah selesai dibangun dan ada pengamanan, bisa langsung ditempatkan di TPS, jika tidak pihaknya berharap agar kotak surat suara tersebut ditempatkan dahulu di kantor PPS.
"Kita akan pastikan kotak surat suara itu sudah ada di TPS pada pagi hari Rabu 27 Juni 2018, sebelum waktu pemungutan suara dimulai," tegasnya.