Jumat 22 Jun 2018 21:15 WIB

Banjir Bandang di Banyuwangi, 328 Rumah Rusak

Hujan deras menyebabkan longsor dan menerjang tiga dusun di Banyuwangi

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas dengan alat berat membersihkan lumpur akibat banjir bandang yang melanda Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Tulus Harjono
Petugas dengan alat berat membersihkan lumpur akibat banjir bandang yang melanda Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Hujan deras turun di lereng Gunung Raung di wilayah Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur sejak Kamis (21/6) malam hingga Jumat (22/6)  pagi. Hujan deras tersebut menyebabkan longsor lereng disertai tumbangnya pohon-pohon di hutan di lereng Gunung Raung. 

"Material longsor dan kayu gelondongan menyumbat sungai dan aliran permukaan. Saat hujan terus berlangsung, akhirnya terjadi banjir bandang di sepanjang Sungai Badeng, Sungai Binau, dan Sungai Kumbo," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya, Jumat (22/6).

Sutopo menuturkan, banjir bandang tersebut menerjang tiga dusun  yaitu Dusun Garit, Karang Asem, dan Bangunrejo di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur pada Jumat (22/6) pukul 08.40 WIB. Banjir juga menerjang permukiman di Kecamatan Sanggon.

Data sementara, sebanyak 328 unit rumah rusak dengan rincian 23 unit rumah rusak berat, 80 unit rumah rusak sedang dan 225 unit rumah rusak ringan. Diperkirakan jumlah kerusakan bertambah mengingat banjir bandang meninggalkan lumpur setinggi 1 meter menerjang permukiman. 

"Penanganan darurat masih dilakukan aparat dari dari TNI, Polri, BPBD, Dinsos dan relawan tiba di lokasi kejadian dengan membawa peralatan lengkap, seperti perahu karet, pelampung, dan lainnya. Sementara itu, 3 alat berat segera tiba di lokasi terdampak satu jam setelah kaji cepat lapangan. Eskavator tadi digunakan untuk mengangkat material balok kayu yang menyumbat aliran Sungai Badeng di sekitar jembatan," terangnya.

BPBD setempat, lanjut Sutopo, juga melaporkan banjir surut sekitar pukul 11.00 WIB. Posko tanggap darurat, dapur umum dan pos kesehatan sudah didirikan. 

"Masyarakat yang dibantu berbagai pihak bergotong royong melakukan pembersihan lingkungan," ujarnya.

Pascabanjir, BPBD juga masih melakukan penilaian kerusakan. Menurut BPBD, banjir bandang akibat luapan Sungai Badeng telah terjadi 2 kali sepanjang tahun ini yang pertama pada 15 Mei 2018 dan kedua pada hari ini. 

Di samping itu, bencana banjir bandang tersebut disebabkan adanya longsor di kawasan lereng Gunung Raung di Kecamatan Songgon, sehingga pada saat terjadi hujan lebat material berupa balok kayu terseret atau terbawa arus hingga ke hilir sungai dan menyumbat aliran sungai mengakibatkan air meluap ke pemukiman warga.

"Hingga kini terdapat 30 KK atau 150 jiwa untuk sementara diungsikan di pos penampungan yang berada di Balai desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement