Jumat 22 Jun 2018 06:25 WIB

BBKSDA Jabar Kembalikan Macan Tutul ke Habitatnya

Sebelumnya macan tutul yang terperangkap itu berhasil dilumpuhkan senjata bius.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Seekor macan tutul (Panthera pardaus melas) yang berhasil ditangkap warga berada di dalam kandang di Kantor Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah VI Tasikmalaya, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Seekor macan tutul (Panthera pardaus melas) yang berhasil ditangkap warga berada di dalam kandang di Kantor Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah VI Tasikmalaya, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (Jabar) melepasliarkan macan tutul (Panthera pardus melas) di habitat asalnya. Yakni, kawasan Cagar Alam Gunung Tilu tepatnya di blok Cikakapa Pangalengan Kabupaten Bandung, Kamis (21/6).

Perlu diketahui, pada Ahad (3/6) lalu telah dilakukan evakuasi terhadap seekor macan tutul muda yang terperangkap di kandang unggas warga Kampung Ciruntah, Desa Cihideung, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Berkat kerja sama yang dilakukan antara Tim Gugus Tugas Evakuasi dan Penyelamatan TSL BBKSDA Jabar dengan petugas Kebun Binatang Bandung dan masyarakat, macan tutul yang terperangkap berhasil dilumpuhkan dengan senjata bius Senin (4/6) dini hari.

Macan tutul dengan jenis kelamin jantan yang diperkirakan berumur 1,5 tahun dengan berat sekitar 25 kg tersebut diduga berasal dari Cagar Alam Gunung Tilu. Pasca dilumpuhkan, macan tutul itu selanjutnya dievakuasi ke Kebun Binantang Bandung untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemulihan.

Menurut Kepala Kesehatan dan Penelitian Kebun Binatang Bandung, Drh Dedi Trisasongko, berdasarkan hasil pemeriksaan secara fisik yang dlakukan pada 20 Juni, makanan yang diberikan berupa campuran daging ayam sebanyak dua kg dan daging sapi sebanyak satu kg setiap harinya habis termakan. Serta, telah diberikan multivitamin untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Sehingga, kondisi kesehatan secara umum baik. Ini dicirikan oleh satwa yang aktif dan respons yang baik serta nafsu makan baik, juga kondisi feses yang berbentuk.

Setelah menjalani pemulihan selama 17 hari, dia mengatakan, dengan hasil seperti dijelaskan di atas, maka dinyatakan bahwa macan tutul tersebut layak untuk dikembalikan ke “rumah” nya. "Berdasarkan laporan tersebut, maka Balai Besar KSDA Jawa Barat memutuskan untuk segera melepas liarkan," katanya.

Namun, kata dia, sebelum dilepas liarkan ke lokasi tersebut telah dilakukan survey oleh tim BBKSDA Jabar. Tempat tersebut, dianggap cocok untuk lokasi pelepasliaran dan didukung oleh data dan informasi sebelumnya bahwa lokasi tersebut merupakan habitat macan tutul. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement