Rabu 20 Jun 2018 22:38 WIB

Megawati Terharu Lihat Kecintaan Rakyat Terhadap Soekarno

Megawati meneteskan air mata saat memberikan sambutan di Haul ke-48 Bung Karno.

Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri
Foto: Antara/Irfan Anshori
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Presiden kelima Republik Indonesia, sekaligus putri Soekarno, Megawati Soekarnoputri merasa terharu melihat antusiasme masyarakat yang secara sadar dan tulus telah menempatkan Bung Karno benar-benar di hati sanubarinya. Hal tersebut terlihat dari masyarakat yang tetap menggelar peringatan haul Bung Karno, meski di era Orde Baru.

"Mereka yang mencintai Bung Karno karena melihat dan merasakan bagaimana dedikasi Bung Karno bagi bangsa dan negara, baik dalam pemikiran maupun karya perjuangan," kata Megawati sambil meneteskan air matanya saat memberikan sambutan Puncak Haul ke-48 Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Rabu (20/6).

Tidak heran, lanjut Ketua Umum PDI Perjuangan ini, rakyat Indonesia menyebut sebagai proklamator, bapak bangsa dan juga sering disebut sebagai penyambung lidah rakyat Indonesia.

"Ucapan syukur saya kembali sampaikan, khususnya mewakili keluarga besar Bung Karno karena tradisi haul ini telah hidup begitu lama bahkan ketika oleh pemerintahan otoriter saat itu. Bung Karno ditempatkan dalam sudut gelap sejarah, namun rakyat tetap tidak dapat dibendung. Saat itu saya melihat sendiri bagaiamana rakyat dengan keluarga besar nahdliyin dan keluarga besar Bung Karno yang disebut sebagai kaum Soekarnois merayakan haul seperti sekarang ini," ujarnya.

Ketua Umum PDIP itu mengatakan, bulan Juni merupakan bulan spesial bagi Soekarno. Sebab di bulan Juni, Soekarno menyampaikan pidato yang dikenal dan diperingati sebagai hari lahir Pancasila tanggal 1 Juni 1945. Oleh karena itu, tradisi Haul Bung Karno menjadi sebuah tradisi kultural dan keagamaan.

"Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya kepada keluarga besar Nahdliyin yang bersama-sama dengan kaum Soekarnois selalu melakukan tradisi haul," ujarnya.

Megawati juga tidak melupakan bagaimana hubungan yang begitu akrab antara Bung Karno dengan tokoh Islam Nusantara, khsususnya Kiai Hasyim Ashari, KH Abdul Wahab Hasbullah, Kiai Haji Wahid Hasyim dan begitu banyak tokoh Islam lainnya. "Oleh karenanya, saya berbangga atas ketegasan sikap NU bahwa Pancasila dan NKRI adalah final," ucapnya.

Sementara itu, Wasekjen PDIP Ahmad Basarah, mengatakan sejak Bung Karno wafat, masyarakat di Kota Blitar ini secara partisipatoris melakukan kegiatan penghormatan kepada Bung Karno dengan cara memperingati Haul Bung Karno yang telah diselenggarakam secara bertahun-tahun bahkan sejak jaman orde baru.

"Alhamdullilah di era reformasi, di era demokrasi sekarang ini masyarakat terus melanjutkan tradisi itu sehingga secara kekeluargaan keluarga besar Bung Karno memberikan apresiasi dan penghormatan yang luar biasa kepada seluruh masyarakat, bukan hanya di Blitar dan Jawa Timur saja, tetapi juga segenap bangsa Indonesia atas penghormatan dan penghargaan kepada Bung Karno sehingga di usianya kalau beliau hidup sekitar 117 tahun dan wafat 48 tahun bangsa Indonesia dan bahkan dunia masih mengenang bung karno dengan baik," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement