REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Endang Pasaribu tak menyangka anaknya menjadi korban dalam insiden tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di danau Toba, Senin (18/6). Endang merupakan ibu Khayria Handayani (29), salah satu penumpang kapal itu yang belum diketahui keberadaannya hingga kini.
Endang mengaku tidak mengetahui kepergian anaknya ke danau Toba. Khayria pergi tanpa izin sang ibu. Dia pergi bersama teman-temannya sejak Jumat (15/6) malam.
"Saya tidak tahu dengan kepergian Khayria ke danau Toba. Tapi dia sempat pamit ingin liburan bersama teman-temannya," kata Endang di kediamannya di Jl Sisingamangaraja, Gang Mandailing, Medan Amplas, Medan, Rabu (20/6).
Endang menyebut putrinya itu akhirnya memberi kabar bahwa dia sedang berada di danau Toba. Namun, setelah itu, dia mendengar kabar yang lebih mengejutkan.
"Sorenya, saya dapat kabar bahwa kapal yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di tengah perairan dan dia menjadi korban yang belum ditemukan," ujar dia.
Endang mengaku tidak merasakan firasat apa pun sebelum kejadian. Dia berharap putrinya itu dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
"Sudah ada anggota keluarga kami yang berangkat ke posko di pelabuhan Simanindo," kata Endang.
KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) petang. Kapal itu dilaporkan tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, sekitar pukul 17.30 WIB.
Kapal kayu ini diduga tenggelam karena kelebihan muatan dan oleng diterjang ombak besar. Hingga hari ini, ada 192 orang yang dilaporkan hilang dan diduga menjadi penumpang kapal tersebut.