REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengikuti jiwa Presiden pertama RI, Ir Sukarno, yang mencintai Indonesia dengan pikiran dan tindakan, yang konsisten dan sepenuh hati.
Hal ini disampaikan Kiai Said usai mengikuti tahlil dan ziarah di Makam Bung Karno dalam rangkaian Haul Bung Karno ke-48, Rabu (20/6). Kiai Said menyebut, mengikuti rangkaian di Haul Bung Karno bagi dirinya adalah bagian dari ibadah dan rasa cinta kepada Tanah Air Indonesia.
"Jadi, momen yang bisa dipetik di Haul Bung Karno ini sangat banyak. Di era media sosial yang dipenuhi dengan kebencian, permusuhan, dan adu domba, pemikiran dan tindakan Bung Karno sangat kita butuhkan. Yaitu pemikiran yang tulus mencintai Indonesia, tindakan yang membela keutuhan bangsa apapun risikonya,” kata Kiai Said dalam siaran persnya, Rabu (20/6).
Kiai Said mengingatkan potensi perpecahan Indonesia seperti halnya negara-negara di Timur Tengah. Indonesia beruntung memiliki Bung Karno yang mampu menjahit nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas.
“Pada diri Bung Karno kita bisa menemukan bahwa antara rasa kebangsaan dan ketaatan pada agama tidaklah bertentangan. Tugas kita tinggal meneruskan, membangun, mengisi kemerdekaan ini," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah tokoh nasional tampak hadir berziarah di makam Bung Karno. Antara lain, putri Bung Karno sekaligus presiden ke5 Megawati Soekarnoputri, sejumlah menteri, Calon Gubernur Saifullah Yusuf, cucu Bung Karno sekaligus Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, serta Mahfud MD dari BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
Puluhan kiai sepuh juga hadir dalam rangkaian Haul Bung Karno, di antaranya KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Jazuli pengasuh Pesantren Ploso, Kediri; KH Anwar Iskandar, Pengasuh Pesantren Al Amin Kediri, KH Miftachul Ahyar; Pengasuh Pesantren Miftachussunnah Surabaya; serta sejumlah Kiai lainnya.
Tahlil dan doa dalam ziarah ke Makam Bung Karno kali ini dipimpin langsung oleh KH Said Aqil Siradj. Usai tahlil, para tokoh dan Kiai lantas menaburkan bunga ke Makam Bung Karno.