REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan monitoring di kawasan wisata Kota Tua. Hal tersebut dilakukan karena maraknya pedagang kaki lima (PKL), terlebih pada saat libur Lebaran, yang membuat kawasan tersebut semakin semrawut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku telah memerintahkan kepada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) DKI Jakarta untuk menghadirkan solusi yang inovatif mengatasi hal tersebut. Sebab, PKL tersebut masih berdatangan walaupun telah ditertibkan.
"Sudah saya sampaikan ke pak Irwandi (Kepala Dinas UMKM DKI Jakarta). Nanti coba cek inovasinya seperti apa. Itu terus dilaporkan ke saya," kata Sandiaga di Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (19/6).
Menurutnya, kawasan Kota Tua memang menyedot perhatian publik terutama bagi pengunjung yang ingin berwisata ke kawasan tersebut. Sehingga, hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menghadirkan tempat yang nyaman bagi pengunjung untuk menikmati wisata di Kota Tua.
Oleh karena itu, penertiban saja tidak cukup dilakukan terhadap PKL. Harus ada inovasi dalam penataan yang dilakukan, sehingga tidak ada lagi kesemrawutan di kawasan tersebut.
"Ini tantangan kita untuk para dinas dan kewilayahan untuk menghadirkan solusi yang inovatif. Bahwa kalau seperti yang dulu hanya ditertibkan, ini (PKL) akan kembali lagi," tambahnya.
Ia pun mengaku terus memantau terkait penataan maupun inovasi yang dilakukan oleh Dinas UMKM. Diharapkan nantinya, kesemrawutan yang ada tidak terjadi lagi.
"Saya mendapatkan laporan terus, kita memantau bagaimana nanti supaya dipastikan para pejalan kaki dan masyarakat masih bisa menikmati Kota Tua tanpa harus berhadapan dengan kesemrawutan yang luar biasa," katanya.