Selasa 19 Jun 2018 18:47 WIB

'Khofifah-Emil Ibarat Aliansi SBY-Jokowi'

Para peserta pilkada Jatim memiliki relasi dengan Istana.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Muhammad Hafil
Ribuan umat islam mengikuti Istighosah dan Doa Bersama untuk Pilkada Jawa Timur Damai di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Minggu (13/5).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ribuan umat islam mengikuti Istighosah dan Doa Bersama untuk Pilkada Jawa Timur Damai di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Minggu (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menjelang hari pencoblosan Pilgub Jatim pada Rabu (27/6), manuver politik kian seru. Turunnya dua mantan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati) ke Jawa Timur, menggambarkan ketatnya persaingan memperebutkan kursi Jatim-1.

Tak hanya itu, sejumlah politisi PDIP berusaha ‘melibatkan’ Presiden Joko Widodo dalam persaingan tersebut. Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah, misalnya, menyebut Khofifah sudah putus hubungan dengan Jokowi. Lebih dari itu, ada skenario untuk mengesankan Pilgub Jatim menjadi SBY vs Jokowi.   

Dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) Airlangga, Pribadi, justru melihat sebaliknya. Menurutnya, pertarungan dalam Pilgub Jatim ini tidak bisa digeneralisir, apalagi disebut pertarungan antara GI-Puti yang didukung Jokowi dan KIP-Emil yang didukung SBY.

"Tidak seperti itu. Pertama, kalau kita melihat bahwa pertarungan keras 2014 dan kontinuitasnya adalah pada Jokowi vs Prabowo (bukan Jokowi vs SBY), maka, bagaimana kita menjelaskan skema Pilgub Jatim ini dengan melihat variabel Gerindra dan PKS di kubu GI?," katanya, Selasa (19/6). 

Artinya pihak GI-Puti selain memiliki irisan dengan Jokowi melalui Puti, juga memiliki kedekatan dengan kubu Prabowo. Sementara kubu KIP-Emil adalah aliansi kekuatan antara Jokowi dan SBY. 

Kedua, tambah Airlangga, yang harus dilihat bahwa masing-masing pihak yang bertarung dalam Pilgub Jatim semua adalah memiliki relasi yang dekat dengan Istana khususnya Jokowi.  Ketiga, yang perlu dipertimbangkan adalah posisi historis dari masing-masing kubu pada Pilpres 2014, di mana KIP adalah Jubir Jokowi-JK sedangkan Gus Ipul Pendukung (tim pemenangan red.) Prabowo-Hatta.

"Lebih jelasnya lagi, saat ini Gerindra dan PKS menjadi parpol pengusung GI," kata peraih PhD dari the Asian Studies Centre, Murdoch University sekaligus Direktur Centre of Statecraft and Citizenship Studies, Universitas Airlangga tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement