REPUBLIKA.CO.ID, WAY KANAN -- Kepala Polres Way Kanan AKBP Doni Wahyudi mengeluarkan perintah tembak mati terhadap begal di daerah setempat. Begal tersebut telah banyak meresahkan warga.
"Anggota Polres Way Kanan akan tembak mati di tempat begal yang meresahkan masyarakat, termasuk pemudik Lebaran 2018," kata AKBP Doni Wahyudi di Blambangan Umpu, Rabu (14/6).
Menurut dia, sebelum adanya perintah dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Polres Waykanan telah lebih dahulu memerintahkan kepada anggotanya di lapangan untuk menembak mati begal. Apalagi, kasus pembegalan ini merupakan penyakit di tengah masyarakat.
Selain itu, menurut dia, perintah tembak mati pelaku begal ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengendara roda dua dan empat yang melintasi wilayah hukum Kabupaten Way Kanan.
Ia menegaskan, para pemudik harus mendapatkan pelayanan prima dari aparat kepolisian karena pos pengamanan arus mudik ini untuk memberikan rasa aman kepada pemudik.
"Adanya pos pengamanan ini untuk memberikan rasa aman bagi para pemudik. Bila tidak bisa memberikan rasa aman, namanya bukan posko pengamanan," katanya menambahkan.
Doni menjelaskan bahwa pihaknya akan menjamin para pemudik sampai di tempat tujuan dengan selamat dan aman saat melintas di Jalan Lintas Sumatra di wilayah Way Kanan.
"Saya sebagai Kapolres akan menjamin keselamatan para pemudik, dan jangan sampai ada begal atau pelaku kejahatan lainnya di Way Kanan saat mudik berlangsung," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kehadiran anggota Polres Way Kanan selama arus mudik Lebaran 2018 untuk membantu pemudik, khususnya mereka yang mengalami pecah ban, mesin mogok, dan menanyakan alamat. Semuanya dijaga ketat oleh anggota polres atau polsek setempat.
Kendaraan patroli juga melakukan pemantauan setiap satu jam berseliweran secara bergantian dengan kendaraan lainnya. Hal ini, menurut Kapolres, demi kenyamanan para pemudik. Petugas akan selalu memantau kondisi jalan raya tersebut.
Korban hendak pulang kampung menggunakan sepeda motor berboncengan dengan rekannya satu kampung di Desa Kejayaan, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Mereka berangkat dari Bekasi pada siang hari. Setelah tiba di Pelabuhan Bakauheni, hari sudah malam.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, di RSUD Abdul Moeloek Bandar, Lampung, korban bersama rekannya berboncengan sepeda motor, melanjutkan perjalanan mudik ke kampung halaman pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Saat melintas di Jalinsumm persisnya di tanjakan Tarahan, Lampung Selatan, ia dikuntit tiga sepeda motor dari belakang yang merupakan kawanan begal.
Tiga motor dengan enam orang tersebut memepet motor korban. Jalanan sepi membuat korban tidak berdaya. Ia dibacok pelaku dan motor korban dibawa lari. Setelah terpapar di jalanan, warga setempat membantu korban membawa ke puskesmas terdekat.