Rabu 13 Jun 2018 19:24 WIB

Staquf ke Israel, Cak Imin: Itu Kenekatan Pribadi

Cak Imin menilai Staquf memiliki cara lain dalam membela Palestina.

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar
Foto: MPR RI
Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Keputusan Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di al-Quds, Israel, Ahad (10/6), mengundang protes keras dari berbagai kalangan. Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memiliki penilaian tersendiri terkait kehadiran Staquf dalam forum diskusi yang diselenggarakan lembaga yang pro terhadap gerakan Zionis itu.

"Itu pribadi, ikhtiar pribadi, usaha pribadi, kenekatan pribadi. Nekat, saya lihat nekat, harus kita apresiasi karena orang sendirian bisa kampanye Islam rahmatan lil alamin, bisa berani, kita hormati," ujar dia setelah mengisi diskusi "Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan" di Masjid Agung Lamongan, Rabu (13/6).

Menurut Cak Imin, Staquf memiliki cara lain dalam membela Palestina. Selama ini, baik masyarakat maupun Pemerintah Indonesia sudah secara kompak dan kuat dalam menolak berdirinya negara Israel. Bahkan, aksi demo sering kali dilakukan, tetapi tidak mengubah pendirian Israel terhadap Palestina.

"Yahya ini cari jalan lain, ya kita hormati, tapi bukan sikap resmi pemerintah. Saya bilang harus diapresiasi, tapi tak usah dimaki-maki," kata Cak Imin.

Terkait posisi Staquf yang menjadi Wantimpres dan dianggap merugikan Presiden Jokowi, Cak Imin lagi-lagi punya pandangan lain. Dia berharap, langkah yang ditempuh Staquf bisa membantu perjuangan Palestina dalam menghadapi agresi Israel.

"Ya jangka pendek merugikan, tapi jangka panjang siapa tahu? Semua jalan selama ini puluhan tahun enggak ada hasilnya. Pembunuhan tiap hari, peperangan tak berhenti. Tiap hari orang di sana (Palestina) mati terbunuh sia-sia, siapa tahu dengan (kehadiran) Yahya ini bisa meredam itu," ujar Cak Imin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement