Selasa 12 Jun 2018 07:48 WIB

Ridwan Kamil akan Bangun Pusat Desain Jabar

Guna tingaktakn kualitas dan desain mebel.

Ridwan Kamil akan Bangun Pusat Desain Jabar
Ridwan Kamil akan Bangun Pusat Desain Jabar

REPUBLIKA.CO.ID,SUMEDANG--Untuk meningkatkan kualitas mebel, Kandidat Gubernur Jabar nomor urut 1, Ridwan Kamil akan membangun Pusat Desain Jabar. Hal itu sejalan dengan keluhan para pelaku usaha mebel terkait masalah permodalan dan strategi pemasaran agar produknya diminati lebih banyak konsumen. 

 

Ridwan Kamil menyatakan hal itu saat berkunjung ke kampung mebel di Desa Bongkok, Kecamatan Paseh, Sumedang, Senin, (11/6). Pada acara tersebut Kang Emil sapaan akrabnya berdialog dengan para pelaku UKM mebel dan petani salak. 

 

Engkos Kosasih, pelaku UKM mebel mengungkapkan, selama ini, produk mereka dijual ke toko, dan toko menjualnya kembali ke pasar  lokal. Hingga kini mebelnya belum mampu tembus pasar luar daerah karena terkendala keahlian perajin dalam membuat model atau desain. 

 

"Hari ini saya bersyukur Pak Ridwan Kamil datang ke desa kami dengan membawa solusi  bagaimana mengakses permodalan dan bantuan marketing," kata Engkos dalam siaran pers. 

 

Koleganya, Iis Sohandi juga menyatakan rasa bungahnya atas kedatangan Ridwan Kamil. "Seumur-umur saya di Desa Bongkok, belum pernah desa saya kedatangan calon Gubernur. Baru kali ini, saya senang sekali saya doakan Pak Ridwan jadi Gubernur untuk dapat membantu dan memperhatikan rakyat kecil seperti saya," kata Iis. 

 

Adapun Heni, warga setempat yang bertani salak berharap agar Kang Emil membantu pemasaran salak Bongkok yang memiliki rasa manis asam yang menyegarkan. Menurut dia, warga juga menanam salak Slebong (Sleman - Bongkok), hasil perkawinan salak Pondoh Sleman dan Bongkok.  "Rasanya lebih manis dari salak Bongkok dan buahnya besar- besar. Tapi pasarnya baru pasar lokal, tidak seperti salak pondoh yang sudah dipasarkan kemana-mana," ujarnya. 

 

Kang Emil mengapresiasi Desa Bongkok yang memiliki potensi luar biasa, ada industri mebel dan komoditi salak.  Di  satu kecamatan saja ada lebih dari 100- an pengrajin mebel. Hanya mereka terkendala pemasaran yang masih konvensional karena bisa jadi desainnya kurang diminati konsumen. 

 

Menurut dia, selama ini, desain mebel yang dibuat hanya mengikuti selera pasar lokal atau menebak- nebak sendiri selera konsumen. Jadi pengrajin, merasa model atau desainnya pasti bagus dan laku di pasaran. Tapi ketika dilempar ke pasar kurang. Untuk itu dibutuhkan bantuan dari para desainer profesional. 

 

"Di Pusat Desain Jabar itulah, para desainer  akan membantu para pengrajin di sini untuk mendesainkan sesuatu yang sesuai tren dan laku di pasar," kata sapaan akrab Wali Kota Bandung yang namanya masuk dalam daftar 50 Pemimpin Terbaik Duni 2018 versi Majalah Fortune  ini. 

 

Kang Emil berkomitmen, kalau ia terpilih sebagai gubernur Jabar, maka ia akan membangun Pusat Desain Jabar untuk meningkatkan kualitas mebel Sumedang. Sedangkan untuk pemasarannya, para perajin akan dilatih cara memasarkan online juga dibantu pemasaran offline dengan memasarkan produk unggulan mereka di Bali. 

 

"Saya berencana bangun gedung pameran di Bali, khusus untuk memajang produk- produk berkualitas dari Jabar, seperti rotan, kerajinan bambu hingga mebel. Di sana kan tempatnya turis, maka jualannya adalah yang disukai turis asing," ujarnya. 

 

Khusus untuk masalah permodalan, Kang Emil menjelaskan, para perajin dapat mengakses modal melalui kredit Mesra (Mesjid Sejahtera) dengan nilai pinjaman mulai dari Rp 1 juta hingga maksimal Rp 30 juta. Kredit tanpa bunga dan agunan ini tujuannya  agar warga tidak terjerat rentenir. "Kalau kebutuhan modalnya lebih dari itu, maka KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari Bank bjb bisa kita maksimalkan untuk membantu para pelaku UKM di desa- desa," ucap Kang Emil. 

 

Adapun untuk komoditi salak, menurut Kang Emil, bantuannya sama, yakni akan dibantu promosi dan marketingnya agar salak Bongkok ini bisa setenar salak Pondoh. "Apalagi salak Bongkok ini punya rasa unik, manis tapi menyegarkan karena ada sedikit rasa asamnya. Saya minta agar salak Bongkok tetap diproduksi dan menjadi buah unggulan di Jabar," kata Wali Kota Terbaik 2017 versi Kemendagri ini.  

 

Kang Emil menjelaskan,  bahwa program Rindu adalah melakukan kolaborasi antara wirausaha dengan pemerintah untuk menghadirkan jabar juara. Sekaligus juga  bersama membuka- sama membuka kesempatan kerja dan peluang wirausaha baru. "Sehingga warga desa tidak usah pergi ke kota karena di desanya ada pekerjaan yang mampu mensejahterakan hidupnya," kata dia.

 

Tak hanya itu, adanya perkebunan salak ini bisa dijadikan destinasi baru wisata di kebun salak. Infrastrukturnya dibagusin dan area wisatanya dibangun, misalnya dengan membangun patung salak raksasa di area kebun salak. "Disanalah para wisatawan bisa selfie sambil menikmati wisata di kebun salak," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement