REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi dingin atas dorongan sekolompok masyarakat yang mendeklarasikannya sebagai calon presiden (capres) 2019. Ia mengaku saat ini hanya ingin fokus mengurusi Jakarta.
"Aduh, itu saya nggak mau ikut-ikut udah, saya ngurusin Jakarta," kata Anies di Balai Kota, Jumat (8/6).
Sebelumnya, sejumlah ulama mendorong sekaligus mendeklarasikan Anies Baswedan maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Anies dianggap sebagai sosok yang mampu dala memimpin negara karena kapasitas dan integritasnya.
Sekelompok ulama dan aktivis yang mengatasnamakan 'Gerakan Indonesia untuk Indonesia' itu membuat keputusan bulat untuk mendorong, mendaulat dan mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan maju sebagai capres 2109-2024.
"Deklarasi ini didasarkan pada syarat komitmen, integritas, kapasitas dan elektabilitas yang terpenuhi di dalam diri Anies Baswedan," kata Juru Bicara Gerakan Indonesia untuk Indonesia Ustadz Haikal Hasan.
Haikal mengatakan, komitmen kebangsaan dan kerakyatan ditunjukkan Anies dengan menginisiasi Indonesia Mengajar. Selain itu, kebijakan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu pro kepada rakyat kecil. Hal itu terlihat ketika saat ini menjabat sebagai gubernur Jakarta.
Di antara kebijakan itu adalah menghentikan proyek reklamasi untuk menjaga kedaulatan negara dari kepentingan asing dan aseng. Serta keberpihakan Anies kepada rakyat kecil seperti nelayan, komunitas tukang becak, pedagang kaki lima dan pengendara motor di jalan Tamrin.
"Anies adalah tokoh Indonesia untuk Indonesia," ujar Haikal.