Kamis 07 Jun 2018 20:57 WIB

Polri Kerahkan 177 Ribu Personel untuk Operasi Ketupat

Operasi Ketupat mulai digelar hari ini, Kamis (7/6)

Rep: Febrian Fachri/ Red: Nidia Zuraya
Petugas Polwan mengikuti apel Operasi Kepolisian Terpusat (Ketupat) 2018 di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (6/6).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas Polwan mengikuti apel Operasi Kepolisian Terpusat (Ketupat) 2018 di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan pihak kepolisian sudah memulai Operasi Ketupat untuk pengawalan dan pengamanan arus mudik tahun ini. Setyo menyebut ada 177 ribu personel yang terlibat di Operasi Ketupat tahun ini di seluruh Indonesia.

"Mulai hari ini tanggal 7 Juni sudah mulai operasi ketupat 2018, di mana melibatkan 177 ribu lebih personel baik Polri, PMI (Palang Merah Indonesia), maupun dinas terkait yang akan melaksanakan operasi pengamanan arus mudik dan balik," kata Setyo saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/6).

Setyo menjelaskan dari sekian banyak jalur yang akan digunakan selama arus mudik, ada10 titik yang benar-benar menjadi konsentrasi pengamanan dari Operasi Ketupat. Yaitu di jalur Pulau Jawa terutama yang menuju Semarang dan Surabaya.

Korlantas Polri kata Setyo banyak belajar dari peristiwa naas kemacetan di pintu keluar tol Brebes yang menelan korban nyawa. Kini menurut Setyo kejadian tersebut tak akan terulang karena akses tol dari Jakarta sudah sampai ke Semarang bahkan sampai Surabaya.

Setyo membeberkan tol menuju Semarang dan Surabaya masih bersifat fungsional karena belum sepenuhnya selesai. Besar kemungkinan kata Setyo, jalur tol ke Semarang dan Surabaya hanya akan dibuka untuk siang hari karena masih ada keterbatasan sarana penerang jalan.

"untuk yang fungsional juga telah kita siapkan untuk jalan malam disiapkan lampu. Tapi memang disiapkan Kementerian PUPR. Di situ masih kemungkinan hanya untuk siang," ujar Setyo.

Operasi Ketupat untuk di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur menurut Setyo juga akan menyiapkan sarana pemantauan lewat udara yakni Helikopter. Korlantas akan memantau lewat udara untuk mendeteksi titik-titik yang berpotensi terjadi kemacetan. Lewat pantauan jalur udara, Korlantas bisa mencari jalur alternatif terbaik untuk mengurai kemacetan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement