Kamis 07 Jun 2018 10:48 WIB

Bus Damri Terintegrasi dengan Bandara Kertajati

Waktu pemberangkatan saat ini menyesuaikan jadwal penerbangan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja membersihkan ruang pengambilan bagasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja membersihkan ruang pengambilan bagasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perum Damri menjadi moda pertama yang terintegrasi dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka. Hal itu ditandai dengan melayani penumpang dari Bandung, Cirebon, Kuningan, dan Cikarang yang langsung terhubung ke Kertajati begitu juga sebaliknya.

Mulai dibukanya layanan tersebut, ditandai dengan peresmian yang dilakukan di area Terminal Bandara Kertajati, Selasa petang (5/6). Peresmian dibuka dengan prosesi gunting pita dan pelepasan bus yang pergi ke empat kota tujuan tersebut.

Hadir dalam peresmian Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin, dan Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra. "Kami Damri di sini hadir untuk support langsung Bandara Kertajati," ujar Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin.

Menurut Setia, bandara sebenarnya tidak seharusnya menjadi titik kemacetan tapi solusi kemacetan agar bisa mengurangi penggunaan pribadi yang saat ini sudah terlalu tinggi. Bandara Kertajati dengan predikat bertaraf internasional harus didukung dengan berbagai moda transportasi lainnya untuk menunjang aksebilitas di dalamnya.

photo
Suasana ruang tunggu pesawat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Sebelum hadirnya kereta, baik konvensional maupun kereta cepat yang sudah masuk dalam rencana pemerintah, Damri berinisiatif melakukan pelayanan pada masyarakat.

"Kita sekarang sedang membenahi agar level of service yang dulu dimiliki kini lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih," katanya.

Saat ini, kata dia, Damri sedang berbenah agar bisa lebih baik lagi. "Terima kasih yang sudah mendukung sehingga kami bisa hadir di sini," kata Setia.

Dia mengatakan, waktu pemberangkatan saat ini akan menyesuaikan jadwal penerbangan. Awal penerbangan komersil perdana dilakukan pada Jumat, 8 Juni. Untuk Bandung titik keberangkatan berawal di Kebon Kawung via Tol Cipali yang direct langsung ke Kertajati. Sedangkan Cirebon, Damri akan mulai dari Terminal Harjamukti.

Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra, kehadiran Damri menjadi solusi terintegrasinya Bandara Kertajati dengan masyarakat di berbagai daerah Jawa Barat yang ingin menggunakan transportasi udara. Dengan adanya layanan tersebut tentu ini akan mempermudah masyarakat.

"Dulu suka ada yang nanya aksesnya gimana ke sini. Dulu saya belum bisa jawab. Sekarang saya sudah bisa jawab karena Damri beroperasi di sini," katanya.

Virda mengatakan sangat bersyukur karena Damri akan bisa mempermudah ke sini dan keluar setelah penerbangan. Untuk menuju Kertajati Tol Cipali masih menjadi andalan masyarakat. Tol terpanjang di Indonesia saat ini mengakomodir masyarakat Bandung Raya, Purwakarta , Subang sampai dan Bogor dan sekitarnya. Hadirnya Tol Cisumdawu pada 2020 tentu akan semakin mempermudah masyarakat di selatan Jawa Barat menuju Kertajati.

"Selanjutnya Cisumdawu tahun 2020 bisa terkoneksi ke sini. Tol Cipali juga sudah tersambung ke Brebes, jadi ambil penumpang dari Jawa Tengah juga bisa ke sini," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, hadirnya Damri dari dan ke Kertajati memang sudah seharusnya untuk memudahkan konektivitas. Dedi berharap, dibukanya rute Kertajati ke berbagai daerah bisa menjadi pemicu pengusaha bus lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement