Rabu 06 Jun 2018 01:30 WIB

Sam Aliano: Banyak Orang Takut Saya Jadi Seperti Mahathir

Sam Aliano melaporkan kasus perusakan baliho pencapresannya ke polisi

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Muda (APIM),Sam Aliano.
Foto: dokpri
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Muda (APIM),Sam Aliano.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia (APMI), Sam Aliano, melaporkan kasus perusakan baliho pencapresan dirinya di kawasan Warung Buncit dan Pancoran ke Polres Jakarta Selatan. Sam Aliano didampingi sejumlah relawan mendatangi Polres Jakarta Selatan, Selasa (5/6), untuk melaporkan tindak pidana perusakan baliho berisi pencalonan dirinya sebagai calon presiden di kawasan Warung Buncit dan Pancoran, Jakarta Selatan.

Sam dan beberapa relawan tiba di Mapolres Jakarta Selatan sekitar pukul 11.00 WIB. Sam Aliano terlebih dahulu memasuki Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Jakarta Selatan.

"Saya datang ke Polres Jaksel untuk melaporkan pelaku teror perusakan baliho pencapresan saya dan saya harap pihak berwajib segara tangkap pelaku agar mengakui siapa yang menyuruhnya," kata Sam Aliano.

Menurut Sam, tindakan perusakan baliho pencapresannya di bilangan Pancoran merupakan bentuk kepanikan lawan politik sehingga melakukan hal-hal yang tidak sportif. Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia (APMI) ini menduga, ada oknum-oknum partai politik yang sengaja merusaknya.

Dia menyakini, perusakan baliho ada kaitanya dengan keberhasilan dirinya membuat aplikasi pendaftaran umrah gratis, yaitu 'presiden umrah'. "Mereka tidak senang dan takut karena saya berhasil membuat sistem aplikasi pendaftaran umrah gratis yaitu presiden umrah. Mereka khawatir, kehadiran aplikasi presiden umrah bisa menarik simpatik jutaan rakyat Indonesia," tuturnya.

Sam selaku calon presiden mengaku, banyak mendapatkan laporan masyarakat mengenai penipuan biro travel. "Saya prihatin dan tujuan program umrah gratis agar tidak ada penipuan biro umrah lagi," ucapnya.

Yang kedua, mereka Ketakutan bahwa dirinya bisa jadi seperti Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad yang baru saja mengikuti programnya, yakni membebaskan utang negara. Menurutnya kebijakan ini adalah pilihan program yang tepat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement