REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan akan menggunakan sistem persinyalan canggih dalam pengoperasian MRT di Ibu Kota. Sistem itu, yakni Communication-Based Train Control (CBTC).
"Saat dioperasikan nanti, kami akan menggunakan sistem persinyalan CBTC. Sistemnya itu sangat canggih dan aman," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Selasa (5/6).
Menurut dia, sistem persinyalan canggih yang berasal dari Jepang tersebut memiliki dua fungsi utama. Yakni, mendeteksi kereta dan memproteksi kereta apabila melaju terlalu cepat.
"CBTC merupakan sistem kendali kereta berbasis komunikasi dengan frekuensi radio sebagai komunikasi data antar berbagai subsistem yang saling terintegrasi," ujar William.
Untuk mendeteksi kereta, dia menuturkan, akan menggunakan perangkat radio atau Wayside Radio Set (WRS) yang ditempatkan di jalur kereta dan di rangkaian kereta. "Radio itu tersambung dengan Operation Control Center (OCC). Dengan begitu, kereta akan dapat beroperasi tanpa masinis dan dikendalikan OCC," tutur William.
Dengan alat tersebut, dia mengungkapkan, maka dengan mudah dapat diketahui di titik mana kereta berada setiap detik. Tingkat akurasinya pun tinggi.
Untuk segi keamanan, dia menambahkan sistem persinyalan CBTC akan mendeteksi apabila kereta MRT melaju terlalu cepat. Sehingga, dapat diantisipasi lebih dini.
Baca Juga: MRT Construction Progress Reach 94,19 Percent