Jumat 01 Jun 2018 06:46 WIB

Pasar Koto Baru dan Kelok Sembilan jadi Fokus Arus Mudik

Pasar Koto Baru dan Kelok Sembilan jadi dua titik rawan kemacetan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
 Pebalap sepeda melintasi jalur Fly Over Kelok Sembilan pada etape III Tour de Singkarak 2014 dengan rute Limapuluhkota - Tanah Datar di Limapuluh Kota, Sumbar, Senin (9/6). (Antara/Wahyu Putro)
Pebalap sepeda melintasi jalur Fly Over Kelok Sembilan pada etape III Tour de Singkarak 2014 dengan rute Limapuluhkota - Tanah Datar di Limapuluh Kota, Sumbar, Senin (9/6). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ditlantas Polda Sumatra Barat memberikan atensi khusus pada dua titik rawan kemacetan saat arus mudik Lebaran 1439 H. Titik pertama adalah Pasar Koto Baru yang berada di jalur utama yang menghubungkan Padang-Bukittinggi. Pasar Koto Baru memang dikenal sebagai lokasi rawan macet, bahkan di hari biasa sekalipun. Polisi akan memasang kameran pengintai (CCTV) di kawasan Pasar Koto Baru untuk bisa melakukan pantauan 24 jam.

Titik kedua yang menjadi perhatian Polda Sumbar adalah jalan layang Kelok Sembilan di Limapuluh Kota. Kawasan ini dianggap rawan macet lantaran keberadaan ratusan pedagang yang sebelumnya menjajakan dagangannya di tepian jalan. Namun kondisi ini diatasi dengan dilakukannya relokasi pedagang ke dua lokasi baru, yakni tepi jalan Kelok Sembilan lama dan kawasan taman di bawah jalan layang.

"Dua tempat ini menjadi atensi khusus saya dan jajaran, mengingat itu adalah jalur perlintasan antar provinsi," jelas Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Kombes Singgamata, Kamis (31/5) malam.

Singgamata menargetkan pengamanan arus mudik tahun 2018 ini bisa lebih baik dibanding tahun lalu. Tolok ukurnya adalah waktu tempuh dari satu titik ke titik lain yang bisa lebih pendek. Pengamanan dilakukan terutama di titik-titik rawan kemacetan sepanjang jalur Padang-Bukittinggi. Jalur ini memang menjadi langganan macet ketika musim liburan.

"Kalau jarak tempuh tahun lalu bisa 10 jam, maka tahun ini Insya Allah bisa berkurang waktu tempuhnya. Kalau tahun lalu ada beberapa tempat yang kurang nyaman dilewati, dengan kerjasama instansi terkait bisa lebih baik," katanya.

Singgamata juga mengimbau pemakai jalan khususnya pengendera roda dua untuk menaati aturan yang berlaku. Ia menegaskan bahwa pihaknya tak segan-segan untuk menilang pengendara yang melakukan pelanggaran seperti tidak mengenakan helm, menerobos lampu lalu lintas, dan berboncengan lebih satu satu orang.

"Juga pelanggaran berupa kecepatan tinggi, terganggu konsentrasi karena narkoba dan miras. Kami tindak. Pokoknya yang membahayakan pengguna jalan kami tindak," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement