Jumat 25 May 2018 21:47 WIB

Arti Pelukan Mensos pada ODGJ

Mensos tidak canggung untuk berbaur bersama ODGJ

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Menteri Sosial Idrus Marham mengunjungi Panti Aura Welas Asih di Kampung Cipatuguran Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi dan sempat menyapa orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Jumat (25/5).
Foto: Riga Iman / Republika
Menteri Sosial Idrus Marham mengunjungi Panti Aura Welas Asih di Kampung Cipatuguran Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi dan sempat menyapa orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Jumat (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI -- Menteri Sosial Idrus Marham mengunjungi tiga panti sosial yang ada di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Jumat (25/5). Dalam kunjungannya tersebut mensos tidak canggung untuk berbaur bersama dengan orang dengan gangguan jiwa dan penyandang disabilitas mental.

Bahkan mensos memberikan pelukan kepada salah seorang orang dengan gangguan jiwa di Panti Aura Welas Asih di Kampung Cipatuguran Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Ketika memeluk tersebut mensos menyampaikan harapannya agar orang tersebut segera sehat dan diberikan kesabaran menjalani ujian serta bisa kembali diterima oleh masyarakat.

Mensos juga mengajak berdialog sejumlah orang dengan gangguan jiwa lainnya dan bahkan sempat dipijat oleh salah seorang diantaranya.

 

(Baca: Mensos Dialog dengan ODGJ di Panti Sosial Sukabumi)

"Arti pelukan tadi pertama kami punya harapan supaya teman-teman yang dipeluk tadi diberikan kekuatan oleh Allah sehingga mereka mampu menghadapi ujian atau musibah itu," ujar Mensos Idrus Marham kepada wartawan di sela-sela kunjungannya.

Menurut Idrus, orang dengan gangguan jiwa bukan merupakan keinginan sendiri. Pasalnya tidak ada satu orang di dunia ini pun yang  ingin seperti itu. Oleh karena itu lanjut Idrus, bagi warga yang normal adalah ujian sebagai rasa syukur supaya lolos dari ujian yakni berpartisipasi secara bersama-sama membantu mereka sebagai sesama manusia. Harapannya supaya mereka sembuh dan kembali ke masyarakat dengan berbagai keterampilan. Sehingga nantinya ada kepastian hidup bagi diri dan keluarga serta memiliki masa depan yang baik.

Selain berdialog dengan orang dengan gangguan jiwa, Mensos Idrus Marham juga memberikan bantuan sebesar Rp 80.160.000 kepada pengelola panti. Bantuan ini ditujukan untuk jaminan makanan bagi penghuni panti.

Di Panti Aura Welas Asih itu terdapat sebanyak 112 orang dengan gangguan jiwa. Mereka ada yang ditempatkan di dalam ruangan maupun di luar dengan pengawasan pengelola yayasan Aura Welas Asih.

"Kami menyambut positif hadinya mensos yang datang langsung melihat mereka," ujar Ketua Yayasan Aura Welas Asih, Deni Solang kepada wartawan. Upaya pemerintah ini dinilai sebagai bentuk perhatian atas gerakan bebas pasung di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement