REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pejabat Sementara Wali Kota Bandung Muhamad Solihin optimis hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Kabupaten Majalengka dapat menopang kemajuan ekonomi Jawa Barat dan juga Kota Bandung. Solihin yakin, hadirnya bandara ini semakin memperbanyak kunjungan wisatawan asing ke Kota Bandung.
"Saya yakin hadirnya bandara ini berpengaruh langsung terhadap kemajuan ekonomi Kota Bandung dan Jawa Barat," kata Solihin, Jumat (25/5).
Menurut Solihin, hadirnya bandara Kertajati dapat mempermudah akses Wisatawan asing menuju Bandung. Apalagi Bandara Kertajati menjadi bandara terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta sehingga lebih memperbesar peluang kedatangan wisatawan asing.
"Wisatawan asing seperti Australia, Eropa yang menuju Bandung lewat bandara ini. Melalui bandara Kertajati akan lebih cepat dibandingkan bandara Soekarno Hatta," ujar Solihin.
Sebelumnya, Solihin pun mengikuti Historical Flight dari bandara Husein Sastranegara Bandung menuju bandara Kertajati. Dalam penerbangan itu, Solihin bersama dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan seluruh kepala daerah se-Jabar.
Seperti diketahui, pada Kamis (24/5) Presiden RI, Joko Widodo resmi membuka Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Bandara Kertajati diproyeksi menjadi penopang Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng yang sudah padat.
Kehadiran bandara terbesar kedua setelah bandara Soekarno-Hatta ini akan menopang berbagai kegiatan ekonomi yang ada di Jabar. Bandara ini juga diharapkan menjadi efek domino bagi kesejahteraan masyarakat Jabar.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jawa Barat optimistis target kunjungan 50 juta wisatawan asing dan domestik ke Jawa Barat akan terpenuhi jika Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka, beroperasi pada tahun 2018.
"Target kami di tahun 2018 nanti untuk wisnus (wisatawan nusantara) yakni empat puluh delapan juta, tapi saya yakin itu akan lebih. Sedangkan untuk wisatawan asing diperkirakan sekitar satu juta tujuh tujuh ratus lima puluh ribu. Jadi ya sekitar (50 juta) segitu," kata Kadisparbud Jabar Ida Hernida.
Menurut dia, jumlah tersebut tidaklah berlebihan mengingat pada 2017 saja (atau sampai November) jumlah wisatawan yang memilih Jawa Barat sebagai tujuan berlibur hampir menyentuh angka 46 juta. Jumlah tersebut merupakan target wisnus 2017.