Rabu 23 May 2018 12:52 WIB

Sempat Diduga Terlibat Jaringan Teroris, FH Dipulangkan

FH hanya simpatisan ISIS dan tidak terindikasi terlibat jaringan teroris

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Terorisme (ilustrasi).
Foto: peoplefirstindia.org
Terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - FH (40 tahun), pria yang sempat diduga terlibat jaringan teroris, dipulangkan ke rumahnya di Depok, Jawa Barat setelah diinterogasi Densus 88. Pada Selasa (22/5) sore kemarin FH ditangkap aparat Polres Sijunjung, Sumatra Barat di sebuah bengkel motor karena fotonya viral di media sosial. Penangkapan FH juga menindaklanjuti beredarnya pesan berantai bahwa ada teroris yang masuk ke wilayah Sumbar.

"Betul (dipulangkan). Dia (FH) hanya simpatisan ISIS dan tidak terindikasi terlibat jaringan teroris saat ini," jelas Kapolres Sijunjung AKBP Imran Amir, Rabu (23/5).

Saat penangkapannya kemarin, FH yang pada 2014 juga pernah diamankan Densus 88 diketahui menggunakan sepeda motor merek ' Honda Mega Pro'. Polisi sendiri belum bisa menjelaskan detil mengenai tujuan FH berkendara jauh melintasi Pulau Sumatra dengan sepeda motornya. Saat penangkapannya kemarin, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti paku, gunting, cangkul lipat, baterai, dan peralatan yang menyerupai kabel.

Berdasarkan rangkuman Republika, FH yang pada 2014 lalu berprofesi sebagai penjual es, sempat digiring aparat kepolisian Polresta Depok karena memasang bendera Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Saat itu warga memergoki FH yang memasang bendera itu. Polisi kemudian mengecek informasi itu ke rumah Firman di Kemirimuka, Beji, Depok.

Dalam penangkapannya pada 2014 lalu, polisi menemukan sejumlah barang bukti di rumah FH, meliputi sebuah bendera gambar ISIS, laptop, sejumlah stiker bertulis 'Daulatul Islam Baaqiyah' serta rompi untuk airsoftgun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement