Selasa 22 May 2018 14:22 WIB

Warga Duren Sawit Protes Ormas yang Dinilai Meresahkan

Ormas ini menggiring warga untuk memilih capres tertentu.

Rep: EH Ismail/ Red: Muhammad Hafil
Warga mendemo kantor Kecamatan Duren Sawit, Selasa (22/5).
Foto: Dok pri
Warga mendemo kantor Kecamatan Duren Sawit, Selasa (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  DUREN SAWIT -- Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat (Ampera) melakukan protes ke Kantor Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Mereka memprotes pihak kecamatan yang dinilai kurang peka terhadap munculnya organisasi massa berbau politik yang cukup meresahkan warga.

“Di Kecamatan Duren Sawit, ada organisasi yang sepak terjangnya cukup meresahkan karena berupaya menggiring warga untuk mendukung capres tertentu dengan cara memaksa,” kata Doni, koordinator lapangan Ampera dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/5).

Menurut dia, seharusnya pihak kecamatan segera bertindak jika menemui tindakan-tindakan organisasi yang memaksa semacam itu. Sebab, jika dibiarkan akan memecah belah masyarakat.

Apalagi, kantor operasional organisasi tersebut ada di Kelurahan Malakasari yang masuk wilayah Kecamatan Duren Sawit. “Mereka ini sangat aktif menempelkan stiker di rumah-rumah warga.”

Menurut Doni, organisasi itu juga yang sangat aneh lantaran tidak memasang plang nama organisasi di kantor sekretariat mereka yang berada di Jalan Wilayakusuma. Hal itu tentunya memancing kecurigaan warga dan bahkan bisa saja organisasi itu merupakan organisasi terlarang.

“Kalau organisasi legal seharusnya mereka tidak perlu takut memasang plang nama. Masyarakat kan ingin tahu juga keberadaan mereka dan apa saja aktivitasnya,” ujar Doni.

Camat Duren Sawit Abu Bakar mengaku berterima kasih atas laporan yang diberikan para pemuda dan mahasiswa atas keberadaan organisasi tersebut di wilayahnya.

“Kebetulan saya juga baru mendengar adanya organisasi tersebut di wilayah ini. Saya berjanji akan memanggil mereka untuk menanyakan  perizinan organisasinya serta apa saja aktivitas yang mereka lakukan,” kata Camat.

Selain itu, Camat juga berjanji akan memeriksa status legalitas organisasi yang dilaporkan ke Kesbangpol Pemrov DKI Jakarta. “Nanti dicek apakah organisasi mereka sudah terdaftar atau belum. Memang seharusnya aktivitas berbagai ormas tidak boleh ada yang tertutup serta diketahui oleh aparat terkait, seperti Satpol PP,” ujar Sabu Bakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement