Selasa 22 May 2018 05:45 WIB

'Amien Rais Bisa Meniru Mahathir Mohamad'

Fahri menilai Amien Rais adalah orang yang paling memahami demokrasi di Indonesia.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Refleksi Reformasi. Tokoh Reformasi Amien Rais (tengah), Ketua MPR RI Zulkfi Hasan (kanan), dan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menghadiri 20 Tahun Refleksi Reformasi di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Refleksi Reformasi. Tokoh Reformasi Amien Rais (tengah), Ketua MPR RI Zulkfi Hasan (kanan), dan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menghadiri 20 Tahun Refleksi Reformasi di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah mengatakan, Amien Rais memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam demokrasi di Indonesia, melalui pergerakan reformasi pada Mei 1998 silam. Menurutnya, Amien Rais adalah salah satu orang yang paling memahami sistem demokrasi di Indonesia.

Fahri mengatakan, Amien Rais layak memimpin bangsa Indonesia. Mencontoh apa yang dilakukan oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad, Fahri menilai tidak ada alasan sudah terlalu tua bagi Amien Rais untuk maju pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

"Menurut saya, setelah Pak Mahathir jadi perdana menteri umur 92 tahun, saya kira Pak Amien Rais masih kurang dari 20 tahun dari umur Pak Mahathir," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), saat memberikan testomoni pada refleksi 20 tahun reformasi, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/5).

Selain mengerti dengan sistem demokrasi yang dianut di Indonesia, kata Fahri, Amien Rais kuat terhadap godaan kekuasaan. Sebagai contohnya, ketika Presiden Soeharto turun dan digantikan Presiden BJ Habibie, seluruh partai politik meminta Amien Rais menjadi presiden. Namun, justru Amien Rais lebih memilih membentuk partai sendiri sebagi kendaraan untuk maju di pemilihan presiden 2004 silam.

"Pak Amien secara "gentle" mendirikan partai sendiri untuk kendaraannya dibanding mendompleng partai lain, atau menerima tawaran kekuasaan instan," katanya.

Kemudian terkait kritik pedas terhadap pemerintah yang kerap keluar dari mulut Amien Rais, kata Fahri, hal yang sangat wajar. Maka apabila tidak ingin dikritik pedas oleh Amien, maka pemerintah agar mencari pemimpin yang lebih 'canggih'.

Fahri berharap masyarakat menyadari bagaimana peran dan sumbangsih Amien Rais pada negara ini. Oleh karena itu dia meminta agar sosok Amien Rais bisa diangkat menjadi sebuah film. "Saya berharap ini harus jadi kesadaran kolektif. Tolonglah bikin film buat Pak Amien tentang bagaimana sistem ini didesain," ujar aktivis 1998 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement