Ahad 20 May 2018 07:40 WIB

Polresta Probolinggo Lindungi Keluarga Terduga Terorisme

Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat terduga teroris di Probolinggo.

Ilustrasi Densus 88 membawa barang bukti saat penggeledahan usai penangkapan terduga teroris.
Foto: Antara/Risky Maulana
Ilustrasi Densus 88 membawa barang bukti saat penggeledahan usai penangkapan terduga teroris.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Polres Kota (Kapolresta) Probolinggo akan memberikan perlindungan dan pengayoman kepada keluarga terduga teroris. Ini menyusul penangkapan empat terduga teroris oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di wilayah setempat.

"Bagaimanapun juga, mereka merupakan bagian dari warga Kota Probolinggo yang berhak mendapatkan perlindungan, pengayoman dan pelayanan dari Polri," kata Kepala AKBP Alfian Nurrizal di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (20/5).

Dalam menjalankan fungsi keseimbangan Polri yang profesional dan humanis, dia mengatakan, Polri harus bisa melaksanakan tugas secara tepat dan proporsional. Dengan demikian, Polri tetap menjaga tugas pokok dan fungsi menjaga keamanan dan memberantas terorisme.

“Namun di sisi lain juga memberi perhatian sekaligus berupaya menyadarkan istri, anak, keluarga, dan masyarakat di lingkungan para terduga teroris di Kota Probolinggo," tuturnya.

Menurutnya, ada berbagai macam upaya Polri untuk berusaha memberantas paham radikalisme dan teroris yang ada di negara ini. Cara yang dilakukan di antaranya silaturahim dan mengunjungi keluarga terduga teroris.

"Kami bersama dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia, perwakilan Gerakan Pemuda Anshor, tokoh agama dan perangkat kelurahan setempat sudah mengunjungi rumah istri terduga teroris berinisial AP dan HA di Perumahan Sumber Taman Indah, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, pada Sabtu (19/5) sore," katanya.

Ia menjelaskan Polresta Probolinggo memberi perhatian dan tali asih kepada keluarga terduga teroris. Dengan harapan, para keluarga terduga teroris bisa kembali menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang heterogen, berbeda-beda, tetapi tetap saling menghormati dan toleran.

Ia menambahkan pemberian tali asih pada keluarga terduga teroris juga salah satu mekanisme pendekatan untuk menangani radikalisasi. “Ini merupakan upaya dari Polri, agar keluarga para terduga teroris bisa sadar dan bisa menjalani kehidupan secara normal dan berbaur dengan warga masyarakat sekitar," ucap alumni Akpol 2000 itu.

Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat terduga teroris di Kota Probolinggo yakni berinisial MF, IS, dan HA di Perumahan Sumber Taman Indah, serta AP di Kelurahan Sumbertaman pada Rabu (16/5) hingga Jumat (18/5). Dari keempat terduga teroris itu, beberapa barang bukti yang diamankan senapan angin, busur panah, anak panah, golok, dan parang.

Polisi juga menyita buku jihad, alat komunikasi, rakitan elektronik, buku pedoman Islam Al Qaedah, serbuk black powder, dua botol cairan kimia H2OHCL, senapan angin kaliber 5,5, bendera hitam bergambar pedang bertuliskan 'La Ilaha illallah', parang dan beberapa casing bom.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement