Ahad 20 May 2018 00:23 WIB

Antara Mubaligh Rekomendasi Kemenag dan Ustaz Pilihan Umat

Daftar ustaz rekomendasi Kemenag dinilai telah mengkotak-kotakan mubaligh.

Ustaz Abdul Somad menerima penghargaan saat Acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).
Foto:
Ustaz Arifin Ilham bersama Ustaz Khalid Basalamah

Dia mengatakan, 200 penceramah tersebut memang bersumber dari Direktorat Penerangan Agama Islam. Menurut dia, daftar itu dirilis atas rekomendasi ormas Islam dan masjid-masjid besar.

"Izin berdasarkan dari rekomondasi ormas Islam dan masjid-masjid besar di Jakarta dan sekitarnya. Biasanya data ini bertidak sebagai khatib Jumat dan pengajian rutin," jelasnya.

photo
Ustaz Arifin Ilham (kanan) bersama Ustaz Khalid Basalamah (kiri)
Tiga kriteria ustaz yang masuk rekomendasi Kemenag yakni mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.

Berikut daftar 200 ustaz yang menjadi rekomendasi Kemenag:

photo
Daftar ustaz rekomendasi Kemenag
photo
Daftar ustaz rekomendasi Kemenag
photo
Daftar ustaz rekomendasi Kemenag
photo
Daftar ustaz rekomendasi Kemenag
photo
Daftar ustaz rekomendasi Kemenag
photo
Daftar ustaz rekomendasi Kemenag

photoKetua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholafiil Nafis mengusulkan agar daftar 200 mubalig yang direkomendasikan Kemenag menjadi acuan masjid, lembaga pemerintah dan kantor pemerintah daerah. Sehingga umat bisa mendapat ilmu dari mubalig yang kompenten.

"Saya mengusulkan agar nama-nama yang direkomendasikan Kemenag itu harus jadi acuan masjid di kementerian, lembaga pemerintah dan kantor pemerintah daerah," ujar Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholafiil Nafis saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (18/5).

Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini yakin ratusan mubalig tersebut sudah diverifikasi oleh Kemenag. "Saya yakin nama-nama itu sudah diverifikasi oleh Kemenag sehingga ada manfaatnya kepada masyarakat untuk mendapat penceramah yang kompeten," ucapnya.

Baca: 200 Nama Mubaligh Rekomendasi Kemenag Bisa Bertambah

Belum lama ini, KH Cholil Nafis juga telah berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara dalam rangka membumikan Islam Wasathiyah bersama dai-dai negara serumpun. Hasilnya, menurut dia, kualifikasi seorang dai memang penting untuk meluruskan pemahaman tentang Islam.

"Hasil telaah saya sementara dalam lawatan ke negara-negara ASEAN menyimpulkan tentang pentingnya kualifikasi dai, khothib dan penceramah agar maayarakat mendapat ilmu dari orang yang kompeten," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement