REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam pernyataannya di debat terbuka Dewan Keamanan PBB menegaskan, Indonesia tidak takut pada terorisme. Hal itu dikatakannya menyinggung insiden serangan teroris di Surabaya.
Menurut Retno, pemerintah serta rakyat Indonesia tidak akan memberi ruang bagi ekstremisme dan terorisme. "Kami mengajak seluruh anggota PBB bersatu dalam mengembangkan pendekatan global yang komprehensif dalam memerangi terorisme dan ekstremisme," ujar Retno seperti disampaikan dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (18/5).
Menlu Retno menghadiri debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang dilaksanakan di Markas Besar PBB, New York, Kamis (17/5). Debat terbuka Dewan Keamanan PBB itu mengangkat tema "Menjunjung tinggi hukum internasional dalam konteks pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional".
Debat terbuka itu diselenggarakan di bawah presidensi Polandia di Dewan Keamanan PBB dan dipimpin oleh Presiden Polandia. Tercatat 12 pejabat setingkat menteri serta 74 negara anggota PBB ikut serta dalam debat terbuka tersebut.
Di sela-sela pertemuan debat terbuka Dewan Keamanan PBB, Menlu Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Lithuania, Linas Linkevi'ius.
Kedua menlu membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Lithuania, khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan pendidikan.
Menlu RI juga melakukan pertemuan dengan Wakil Tetap Finlandia untuk PBB, Duta Besar Kai Sauer, guna membahas persiapan Indonesia-Finlandia untuk menjadi tuan rumah bersama Pertemuan Dewan Penasihat Tingkat Tinggi Sekretaris Jenderal PBB mengenai Mediasi di Helsinki pada 18 Juni 2018.
Ikuti Whatsapp Channel Republika