Rabu 16 May 2018 12:42 WIB

Risma Minta RT dan RW di Surabaya Aktifkan Siskamling

Teror bom sebelumnya terjadi di beberapa gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) meninjau di lokasi ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) meninjau di lokasi ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) se-Kota Surabaya mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) untuk mengantisipasi aksi teror di Kota Pahlawan itu. Risma kemarin bertemu dengan RT dan RW se-Kota Surabaya.

"Kami kumpulkan pengurus RT/RW di Kecamatan Rungkut kemarin (15/5) malam. Kami minta siskamling dan PAM swakarsa diaktifkan kembali," kata Risma di Surabaya, Rabu (16/5).

Menurut dia, imbauan itu diserukan sebagai langkah untuk menjaga situasi aman dan kondusifnya Kota Surabaya. Hal itu, lanjut dia, juga sebagai sarana untuk mengadakan monitoring perkembangan setiap wilayah di Kota Pahlawan.

Risma menekankan, agar warga tetap waspada terhadap orang-orang yang dirasa mencurigakan. Warga juga diminta agar tidak mudah terpancing akan adanya provokasi. Selain itu, Risma juga mengimbau kepada seluruh warga Kota Surabaya agar aktif membantu pemerintah kota dalam upaya menekan ruang gerak para pelaku teror.

Salah satu upaya tersebut pengurus RT dan RW adalah mengetahui kebiasaan dari semua warganya, termasuk warga yang memiliki karakter aneh atau tertutup yang mengarah pada dugaan klompotan teroris. Menurutnya, orang-orang seperti ini, justru biasanya akan lebih sopan dan ramah terhadap tetangga. Namun untuk kehidupannya, seperti keseharian ataupun pekerjaan mereka lebih memilih untuk tertutup.

"Kalau dirasa ada warga yang sangat dicurigai, jangan memaksa untuk mengatasinya. Saya tidak mau terjadi apa-apa dengan warga saya. Silakan penjenengan memberikan informasi saja, biarkan nanti aparat yang bergerak," katanya.

Selain memberikan imbauan, Risma bersama jajarannya juga mendengar aspirasi dan keluhan yang berasal dari wilayah setempat, seperti kamtibmas dan pelayanan pemerintahan. Secara langsung ia memberikan kesempatan kepada para pengurus RT maupun RW untuk menyampaikan uneg-unegnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman, nyaman dan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Semakin banyak informasi yang disampaikan, maka bisa semakin cepat juga kami untuk menanganinya," katanya.

Teror bom terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Ahad (13/5). Kemudian pada Senin (14/5), giliran Mapolrestabes Surabaya dibom oleh teroris.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement