REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerbangkan Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud, Provinsi Bengkulu beserta sejumlah terduga lainnya yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) ke Jakarta pada Rabu (16/5) pagi untuk proses hukum lebih lanjut. Dirwan ditangkap pada Selasa (15/5).
"Gak ngerti kita, gak ngerti," kata Dirwan menjawab pertanyaan jurnalis sesaat sebelum berangkat ke Bandara Fatmawati Bengkulu, Rabu.
Selain Bupati Bengkulu Selatan, juga ada istrinya, ASN dan pihak swasta yang diberangkatkan menggunakan penerbangan Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA297, pukul 9.35 WIB. Sebelumnya, para terduga sempat menjalani pemeriksaan awal tim KPK di Markas Kepolisian Dearah Provinsi Bengkulu pada Selasa (15/5) malam.
OTT yang dilakukan oleh KPK dilakukan pada Selasa (15/5) petang. Dari OTT tersebut, KPK mengamankan uang senilai Rp100 juta yang diduga sebagai fee proyek.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah, menyebut, terkait status sejumlah orang yang terjaring operasi tangkap tangan, masih menunggu tim penindakan mengurai lebih rinci lagi kejadian suap fee proyek ini.
"KPK diberi waktu 24 jam sebelum menentukan status pihak-pihak yang diamankan, kita akan informasikan hasilnya lewat konferensi pers," ujar Febri.