Selasa 15 May 2018 18:51 WIB

Densus 88 Ledakkan Bom di Dua Lokasi

Puluhan bom yang diduga jenis pipa milik terduga teroris pengebom mapolrestabes.

Personel Brimob bersiaga saat dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di kediaman terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Personel Brimob bersiaga saat dilakukannya penggeledahan oleh Tim Densus 88 di kediaman terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Densus 88 dan Gegana meledakkan puluhan bom milik terduga teroris pelaku pengeboman Polrestabes Kota Surabaya pada Senin (14/5). Peledakkan dilakukan di dua lokasi berbeda di Kecamatan Rungkut, Surabaya, Selasa (15/5).

"Suara ledakan begitu keras dari radius 400 meter," kata Deni, salah seorang saksi yang melihat langsung peledakan bom oleh Densus 88 di lahan kosong milik Pemkot Surabaya di Medokan Sawah Timur, Rungkut, Surabaya.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, Densus 88 menemukan puluhan bom yang diduga jenis pipa di rumah kontrakan milik terduga teroris Tri Murtiono. Tri meninggal saat meledakkan bom di markas Polrestabes Surabaya.

Kemudian, Densus 88 meledakkan bom tersebut kemudian di dua lokasi yang berbeda . Dua lokasi tersebut di rumah terduga teroris di Tambak Medokan Ayu Gang 6 Nomor 2 A, Rungkut, dan di lahan kosong milik Pemkot Surabaya yang biasa digunakan latihan militer Kodim 0831 Surabaya di Medokan Sawah Timur, Rungkut.

Sedikitnya tiga bom diledakkan di rumah terduga teroris di jalan Tambak Medokan Ayu dan puluhan bom yang diledakkan di lahan milik Pemkot Surabaya di Medokan Sawah. "Tadi baru satu kali, nanti ada lagi yang diledakkan," kata salah seorang anggota kepolisian Densus 88 yang enggan disebut namanya.

Sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan mengatakan polisi meminta waktu terlebih dahulu untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait pemusnahan bom tersebut. "Kami coba memusnahkan dulu," katanya.

Tri Murtiono (bapak), Tri Ernawati (ibu), Muhammad Dafa Amin Murdana (anak pertama), Muhammad Dana Satria Murdana (anak kedua) dan Ais (anak ketiga) secara bersamaan meledakkan bom bunuh diri di depan pintu masuk kantor Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5). Dari kejadian tersebut, bapak, ibu dan dua anaknya meninggal dunia, sementara satu anaknya Ais diselamatkan petugas kepolisian.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement