Selasa 15 May 2018 15:31 WIB

KLHK Finalisasi Dokumen Status Hutan Indonesia 2018

Status Hutan Indonesia berisi informasi sumber daya kehutanan di Indonesia.

Lokakarya penyelesaian dokumen Status Hutan Indonesia 2018
Foto: Dok Humas KLHK
Lokakarya penyelesaian dokumen Status Hutan Indonesia 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) untuk menyusun dan menerbitkan publikasi pertama Status Hutan Indonesia 2018. Dokumen ini nantinya akan berisi informasi terkait status hutan Indonesia dan sumber daya kehutanan.

Dokumen tersebut  menyoroti upaya-upaya pemerintah melalui berbagai instrumen kebijakan dan praktik kehutanan dalam pengelolaan hutan berkelanjutan di Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, dokumen ini merupakan langkah besar bagi kehutanan Indonesia dengan dukungan dari FAO. Kemungkinan, dokumen ini akan bertahan sampai 30 tahun ke depan.

"Status Hutan Indonesia (National SOFO) adalah masa depan hutan kita. Ini merupakan langkah besar bagi kehutanan Indonesia dengan dukungan dari FAO. Mungkin ini bisa di bandingkan dengan dukungan FAO pada pembangunan pertanian Indonesia pada tahun 70-an," kata Siti Nurbaya yang juga merupakan Pemimpin Redaksi publikasi tersebut dalam pembukaan lokakarya.

Selain informasi tentang status hutan Indonesia, dokumen Status Hutan Indonesia ini akan berisi upaya pemerintah untuk memberikan akses alokasi sumber daya kehutanan agar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Dokumen ini juga akan mencegah dan mengelola deforestasi dan degradasi sumber daya kehutanan dan untuk memastikan terwujud keadilan lingkungan hidup dan kesetaraan kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Status Hutan Indonesia 2018 terdiri atas enam bab yaitu pendahuluan, ikhtisar kawasan hutan Indonesia, mengatasi faktor pendorong deforestasi dan degradasi hutan, pembangungan kapasitas pengelolaan hutan, menuju paradigma baru pengelolaan kawasan konservasi, dan kontribusi sektor kehutanan dan swasta terhadap ekonomi nasional. Dokumen ini juga membahas topik lanjutan dari kepentingan internasional yang meliputi tata kelola kawasan hutan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pengelolaan ekosistem gambut, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan, perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati, dan hutan Produksi Lestari. 

"Merupakan kehormatan bagi kami FAO bisa mendukung proses penyusunan Status Hutan Indonesia 2018 sejak Oktober tahun lalu. Bagi FAO, dokumen ini bukan hanya penting bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia,"

Dokumen Status Hutan Indonesia 2018 akan diluncurkan pada akhir Juni 2018. Menteri Lingkungan dan Kehutanan Siti Nurbaya akan mempresentasikan hasilnya di Konferensi Internasional Komite Kehutanan FAO pada Juli 2018. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement