REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul serangan teror yang terjadi belakangan ini di kantor-kantor kepolisian, Polri pun memperketat pengawasan dengan alasan keamanan. Hal ini juga berimbas pada dunia jurnalistik dimana peliputan di lingkungan Markas Besar Polri semakin diperketat.
Peliputan di Markas Besar Polri pun semakin diperketat. Dalam waktu dekat, akan diberlakukan kartu identitas khusus untuk memasuki lingkungan Markas Besar Polri. Jurnalis pun diminta untuk menyerahkan surat pengajuan dari kantor media masing-masing bagi jurnalisnya yang ditugaskan di Markas Besar Polri.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto pun telah menyatakan, peningkatan kewaspadaan akan dilakukan di kantor polisi. Hal ini dilakukan demi keamanan bersama.
"Mohon maaf bila rekan-rekan (jurnalis) masuk mabes misalnya diperketat. Mohon maklum karena kita tidak mau tiba-tiba diserang," kata Setyo, Senin (14/5).
Pantauan Republika.co.id, pengetatan di sekitar kantor kepolisian telah dimulai sejak Ahad (14/5). Sejumlah polisi bersenjata berjaga di Mapolda Metro Jaya terlihat memeriksa bagasi dan barang bawaan kendaraan yang masuk.
Begitu pula di Markas Besar Polri, saat Republika berusaha memasuki Divisi Hubungan Masyarakat Polri, pemeriksaan terhadap barang bawaan jurnalis lebih diperketat. Akses masuk pun tidak sembarangan diizinkan sebelum menjalani pemeriksaan.