Selasa 15 May 2018 00:09 WIB

Sandi Yakin MRT akan Tekan Biaya Transportasi Warga Jakarta

MRT Jakarta ditargetkan dapat beroperasi pada Maret 2019.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Sejumlah pekerja melakukan perawatan rangkaian kereta MRT di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (26/4).
Foto: Republika/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah pekerja melakukan perawatan rangkaian kereta MRT di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengharapkan Mass Rapis Transit (MRT) Jakarta dapat dioperasikan pada Maret 2019 nanti. Dengan dioperasikanya MRT, diharapkan dapat menurunkan pengeluaran masyarakat untuk biaya transportasi.

"Kami harapkan dengan MRT, bisa menurunkan 30 persen menjadi 15 persen dari penghasilan warga Jakarta untuk biaya transportasi," kata Sandiaga di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (14/5).

Sandi mengungkapkan, hadirnya MRT akan dapat membuka lapangan kerja baru. Ia sendiri menargetkan MRT Jakarta dapat menyumbangkan 7.500 lapangan kerja di Jakarta.

"Harapan kita hari ini MRT Jakarta bisa menyumbangkan 7.500 direct and indirect lapangan pekerjaan. In the long run bukan hanya yang berdampak langsung dari pengerjaan konstruksi dan pengerjaan support MRT, tapi juga bisa memberikan sarana dan kebijakan untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," tambahnya.

Sandi juga menuturkan, Pemprov DKI memiliki sekitar 10 triliun aset di MRT Jakarta. Tentunya, aset-aset tersebut akan dimanfaatkan dengan baik oleh Pemprov.

"Kami juga punya 10 triliun aset yang ada di MRT Jakarta. Ini juga kami tentunya akan kami manfaatkan dengan baik. Akan ada usulan dari MRT Jakarta bagaimana menggunaka aset tersebut," kata Sandi.

Dalam mengelola aset tersebut, nantinya akan dikaji lagi bersama pihak terkait lainnya, khususnya dari pihak PT MRT Jakarta. Hal yang akan dikaji seperti subsidi tarif yang akan diberlakukan.

"Ini nanti akan kami kaji dan kita pastikan juga bisa mendukung MRT Jakarta dalam pembicaraan subsidi tarif dan juga subsidi aset. Itu nanti yang akan kita bicarakan dalam forum yang lebih teknis," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement