Senin 14 May 2018 23:41 WIB

BMKG Deteksi Lonjakan Titik Panas di Riau

Dari 17 titik panas terdeteksi di Sumatra, 12 tersebar di Provinsi Riau

Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi lonjakan titik panas, yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Senin. Kepala BMKG Pekanbaru Sukisno di Pekanbaru mengatakan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua, dari 17 titik panas di Pulau Sumatra, 12 titik lainnya menyebar di Provinsi Riau.

"Sebanyak 12 titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terpantau di Provinsi Riau," katanya.

Ia merincikan dari 12 titik panas yang terpantau pada Senin pukul 16.00 WIB tersebut, enam titik di antaranya terpantau menyebar di Kabupaten Pelalawan. Titik panas tersebut terpantau menyebar di Kecamatan Kuala Kampar dengan tingkat kepercayaan kebakaran hutan lahan 53-67 persen.

Dua titik panas lainnya terpantau di Kabupaten Siak dengan tingkat kepercayaan 54-70 persen. Sementara itu satu titik panas lainnya menyebar di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Kota Dumai.

Kisno mengatakan dari 12 titik panas tersebut, satu titik lainnya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen. "Titik api terdeteksi di Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai," tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau total luas lahan yang terbakar seperti yang terpantau BMKG hari ini.

Di lain sisi, pada Senin petang tadi terpantau kebakaran lahan yang terjadi di tengah Kota Pekanbaru, tepatnya di Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai terbakar dan hingga Senin petang masih belum berhasil dikendalikan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, Burhan Gurning mengatakan bahwa lokasi kebakaran tidak bisa dijangkau mobil pemadam kebakaran sehingga sulit untuk dikendalikan.

"Hingga sore ini tim kita masih berjibaku melakukan pemadaman. Memang lokasinya sangat sulit dan tim harus memikul mesin untuk dapat menjangkau titik api," ujarnya.

Upaya pencegahan dan penanggulangan Karlahut di Provinsi Riau menjadi atensi Presiden Joko Widodo, karena dalam waktu dekat Indonesia akan menyelenggarakan pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018.

Pesta olahraga yang diselenggarakan di Kota Palembang dan Jakarta itu akan menjadi pertaruhan menjaga nama baik Indonesia dengan salah satunya terbebas dari bencana kabut asap.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement