Senin 14 May 2018 22:12 WIB

Polisi Harap Anak Pelaku Teror Bom Mapolres Surabaya Selamat

Ais saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit PHC Surabaya.

Sat Brimob Polda Jatim melakukan penjagaan di sekitar Polrestabes Surabaya setelah terjadi ledakan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Sat Brimob Polda Jatim melakukan penjagaan di sekitar Polrestabes Surabaya setelah terjadi ledakan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pihak kepolisian mengharapkan Ais (8 tahun) anak pelaku teror bom di Mapolrestabes Surabaya, pada Senin (14/5), dapat diselamatkan. Ais saat ini tengah dirawat intensif di Rumah Sakit PHC Surabaya, Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mangatakan ada campur tangan dan rencana dari Tuhan. Sehingga, Ais di tengah bom yang diledakkan terlempar keluar diambil seorang AKBP Roni Faisal yang merupakan Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya.

"Ini rencana Tuhan. Kita mendoakan semoga tetap berikan intensif. Anak itu terlempar sekitar tiga meter," kata Frans.

Dengan terlemparnya hingga tiga meter, Ais saat ini memerlukan perawatan intensif dan khusus untuk mengembalikan kesehatannya semula. Berdasarkan pantauan CCTV milik Markas Polrestabes Surabaya yang tersebar di awak media, sebuah motor masuk ke gerbang markas lalu diadang oleh petugas dan meledak.

Usai ledakan, seorang anak perempuan berjilbab yang awalnya dibonceng terlihat sempat bangun, dan melihat kedua orang tuanya tergeletak. Roni, yang melihat anak itu bangun langsung berlari dan mengambil untuk menggendong serta dijauhkan dari titik ledakan.

Sebab, di titik ledakan masih terdapat mobil Avanza hitam yang berada persis di dekat motor yang meledak. Sehingga, dikhawatirkan ada ledakan susulan.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan anak-anak yang menjadi korban bom akan diberikan rehabilitasi sosial. Itu termasuk anak pelaku pengeboman yang ikut menjadi korban.

"Semua warga negara Indonesia akan menjadi perhatian negara. Untuk itu mereka akan diberi rehabilitasi sosial termasuk juga penyembuhan traumanya," kata Yohana saat ditemui di Jakarta, Senin (14/5).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement