REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masyarakat yang beraktivitas di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, pada Senin (14/5) gempar. Pemicunya sebuah kardus milik salah seorang penumpang yang tertinggal di salah satu gerai makanan yang berada di kompleks bandara ini.
Kardus yang ternyata berisi spare part tersebut sempat dikira barang yang membahayakan. Sehingga, petugas polisi bandara ini harus turun tangan untuk melokalisasi dan memeriksa kardus tersebut.
Pihak Bandara Internasional Ahmad Yani yang dikonfirmasi membenarkan perihal ini. Bahkan, aparat kepolisian sempat memasang garis polisi untuk mengamankan lokasi.
"Namun, kardus tersebut ternyata milik salah seorang penumpang yang tertinggal dan sudah diambil pemiliknya," kata Kepala Operasional dan Pelayanan Bandara Internasional Ahmad Yani, Agus Sina.
Ia mengatakan, awalnya beberapa orang curiga melihat kardus misterius tersebut. Apalagi beberapa hari terakhir tengah marak insiden pengeboman. Selain itu, ada instruksi agar pengamanan objek-objek vital, termasuk bandara, juga ditingkatkan.
Sehingga, pegawai gerai makanan tersebut melaporkan kardus misterius tersebut kepada petugas keamanan bandara. Temuan ini selanjutnya diteruskan kepada polisi bandara.
Setelah dipindai, polisi memastikan kardus tersebut tidak berisi barang yang membahayakan. Setelah dibuka, ternyata kardus tersebut isinya beberapa komponen spare part.
"Barang berikut kardus tersebut dilaporkan sudah dikembalikan kepada pemiliknya. Sang pemilik mengaku lupa dan barang yang dibawanya tersebut memang tertinggal di gerai makanan," ujarnya.
Muharom (36), salah seorang warga yang sempat melihat proses pemindaian kardus tersebut, mengaku sempat waswas. Sebab, saat ini tengah marak kabar mengenai pengeboman.
"Apalagi beberapa saat setelah polisi melakukan pemindaian, informasinya juga langsung menyebar. Katanya, barang dalam kardus tersebut adalah bom," katanya.