Ahad 13 May 2018 18:30 WIB

Empat Korban Bom Jalani Operasi di RS Bedah Surabaya

Empat korban yang menjalani operasi mengalami banyak luka akibat serpihan logam.

Ledakan bom di Surabaya, Ahad (13/5).
Ledakan bom di Surabaya, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekitar empat dari delapan korban peledakan bom di Gereja Santa Maria Ngagel Madya menjalani operasi di Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS), Jalan Manyar Surabaya, Ahad (13/5). Dirut RS Bedah Surabaya Priyanto Suasono menjelaskan, empat korban yang menjalani operasi tersebut mengalami banyak luka akibat serpihan logam dan juga pendarahan di organ dalam.

"Empat korban lainnya dirawat intensif. Sekarang masih dilakukan diidentifikasi lebih lanjut," ujarnya kepada wartawan.

Ia mengatakan, delapan korban tersebut saat ini kondisinya mulai stabil. Hanya, masih perlu penanganan lebih lanjut dari pihak dokter setempat.

"Masih dilakukan pembersihan dari benda-benda asing. Kami terus observasi," katanya.

RS Bedah sebelumnya merawat 16 korban ledakan bom di Gereja Santa Maria Jalan Ngagel, satu di antaranya meninggal dunia atas nama Vinsencius Evan umur 11 tahun warga Barata Surabaya. Dari 16 korban tersebut, sekitar delapan orang dirawat di RS Bedah yakni Dia Linawati (69 tahun), Warsinto (64), Desmonda (20), Teddy (65), Wenny (47), Fransiska (60), Nathel (8), dan Sidiq (65).

Sedangkan tujuh korban lain yakni Ahmad dirujuk ke RSUD Soetomo, Junaedi dan Ari Setiawan (anggota polisi) dirujuk ke RS Bayangkara, Mulyono ke RSAL, Megasari ke RS Siloam serta Sutanto dan Evelyn ke RS Premier.

Ada tiga gereja yang terkena ledakan bom yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror peledakan bom tersebut menewaskan sekitar 11 orang dan 41 orang terluka. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement