Sabtu 12 May 2018 15:54 WIB

Buntut Demo, Bandara Oksibil Ditutup tanpa Batas Waktu

Ratusan warga berkeliaran di bandara dengan membawa senjata tajam tradisional.

Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Foto: Antara
Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Otoritas Bandara Oksibil, yang terletak di ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua hingga kini menutup operasional bandara, pascademo masyarakat di kawasan bandara.

Kepala Bandara Oksibil Frits Ayomi, Sabtu (12/5) mengatakan, otoritas bandara sejak Jumat (11/5) pukul 12.00 WIT menutup operasional bandara sampai batas waktu yang belum ditentukan. Belum bisa dipastikan kapan operasional bandara kembali beroperasi, apalagi tiga dari empat petugas Airnav sudah meninggalkan tempat tugas akibat kondisi kamtibmas.

Ayomi mengatakan situasi aman, namun ratusan warga lalu-lalang di bandara dengan membawa senjata tajam tradisional, seperti panah dan busur serta melakukan razia atau sweeping terhadap calon penumpang hingga mengakibatkan petugas merasa tidak nyaman saat bertugas. Walaupun melakukan demo, masyarakat tidak melakukan pengrusakan terhadap fasilitas bandara.

Ayomi yang mengaku sedang berada di Jayapura karena urusan dinas mengatakan, belum bisa memastikan kapan bandara Oksibil dibuka. "Bila ada jaminan keamanan maka, opeasional bandara akan kembali dibuka," katanya.

Penutupan operasional bandara Oksibil yang kedua selama 2018 yang pertama April lalu.

Aksi demo masyarakat terhadap kepemimpinan Bupati Pegunungan Bintang, terjadi sejak Kamis (10/5) namun dilakukan tanpa melakukan pengrusakan terhadap berbagai fasilitas umum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement