REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA--Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam kesempatan blusukan di Purwakarta, menyempatkan bertemu dengan pelaku usaha topi di Desa Tanjung Garut Kecamatan Cijunti Purwakarta. Dalam acara diskusi dengan pelaku usaha industri topi di Tanjung Garut, Cijunti, Ridwan Kamil menampung berbagai keluhan yang disampaikan para pelaku usaha.
Menurut salah seorang pelaku usaha topi di Tanjung Garut, Panta (43), usaha topi di Tanjung Garut, telah hadir sejak tahun 2003. Setelah ia pindah domisili dari Jakarta. "Persoalan yang kami hadapi utamanya adalah pemasaran, kalau ada pesanan otomatis warga banyak yang bekerja, namun jika pesanan sepi, maka yang bekerja pun sedikit," ungkap Panta dalam rilis.
Oleh karena itu, Panta bersyukur dengan kunjungan Ridwan Kamil ke Tanjung Garut yang menurutnya menawarkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha topi di Tanjung Garut, khususnya dalam hal pemasaran. Menurut Panta, hingga saat ini belum pernah ada perhatian dari pemerintah untuk membantu usaha topi di Tanjung Garut.
Menanggapi aspirasi dan keluhan dari para pengusaha topi, menurut Ridwan Kamil, salah satu program unggulan RINDU adalah satu kampung satu produk. "Usaha topi di Tanjung Garut adalah salah satu contoh industri yang mewakili satu desa satu perusahaan," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil. Pasangan RINDU, menurut Kang Emil akan mendukung dan memfasilitasi berbagai usaha di berbagai kota dan kabupaten di Jabar, melalui dukungan pendanaan dan pemasaran. "Untuk pendanaan, sudah ada contohnya di Bandung dengan kredit mesra, sehingga dana untuk pengembangan usaha bisa diperoleh melalui masjid," ungkap Kang Emil.
Dalam hal pemasaran, Kang Emil akan mendorong para pelaku usaha untuk bersinergi dengan tren pemasaran saat ini, yaitu memanfaatkan internet atau pemasaran online. "Para pemuda dapat menjadi pemasar produk topi asal Tanjung Garut ini, dengan menjadi pemasar online, untuk menjadikan topi asal Cijunti ini dikenal dunia," pungkasnya.