Jumat 11 May 2018 11:04 WIB

Abu Vulkanis Merapi Mengarah ke Selatan dan Tenggara

Status Gunung Merapi masih normal.

Red: Nur Aini
Warga sekitaran kaki Gunung Merapi menyirami jalan-jalan yang sempat tertutup abu erupsi, Jum'at (11/5).  Erupsi freatik sendiri terjadi sekitar pukul 07.00, berlangsung sekitar lima menit dan disertai gempa.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Warga sekitaran kaki Gunung Merapi menyirami jalan-jalan yang sempat tertutup abu erupsi, Jum'at (11/5). Erupsi freatik sendiri terjadi sekitar pukul 07.00, berlangsung sekitar lima menit dan disertai gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan sebaran abu vulkanis Merapi mengarah ke selatan dan tenggara.

"Berdasarkan hasil analisis citra satelit Himawari pada pukul 09.00 waktu setempat sebaran abu mengarah ke selatan-Tenggara," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Jumat (11/5).

Dengan demikian, kata dia, kecil kemungkinannya berdampak hingga ke Kabupaten Banjarnegara. "Meskipun pada tahun 2010 ada laporan bahwa sebaran abu Merapi sampai ke Banjarnegara, namun letusan freatik pada hari ini tidak berdampak ke Banjarnegara," katanya.

Dia juga menambahkan, pada saat ini kondisi Merapi telah kembali normal. "Kami mendapat informasi bahwa kondisi Gunung Merapi telah kembali normal, pada pukul 09.44 waktu setempat, rekaman seismik Merapi sudah landai kembali," katanya.

BMKG, kata dia, ikut mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak panik dengan kejadian tersebut. "Jika ada perkembangan informasi, akan segera disampaikan," katanya.

Sementara itu, letusan freatik Gunung Merapi terjadi pada Jumat (11/5) sekitar pukul 07.32 WIB. Letusan freatik Merapi disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. Letusan melontarkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik.

Baca juga: Lontarkan Abu Vulkanik, Status Gunung Merapi Tetap Normal

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement