Jumat 11 May 2018 00:06 WIB

Sadis, Seorang Pria di Karo Dibakar Hingga Tewas

Alasan pria tersebut dibakar karena dianggap kerap membahayakan warga

Rep: Issha Harruma/ Red: Nidia Zuraya
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Seorang pria yang mengidap gangguan jiwa di Karo, Sumut, dibakar hidup-hidup. Warga yang resah atas perilaku korban tega menganiaya lalu membakarnya hingga tewas.

Kejadian tragis ini menimpa Tobat Sembiring (45), warga desa Tanjung Mbelang, kecamatan Tiganderket, Karo. Dia dianiaya dan dibakar para tetangganya di perladangan Kenjulu, Rabu (9/5) malam.

"Kami belum tahu korban dibakar pakai apa. Masih penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Ras Maju Tarigan, Kamis (10/5).

Penganiayaan berujung pembakaran itu disebabkan keresahan warga setempat atas perilaku korban yang diketahui mengalami gangguan jiwa. Korban kerap mengejar warga yang melintas di jalan dengan kelewang beberapa hari terakhir.

Takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan, ratusan warga kemudian menyeret korban menuju perladangan. Di sana warga menganiaya serta membakar korban hidup-hidup.

Ras membenarkan jika korban memang mengidap gangguan jiwa. Tobat pun, lanjutnya, pernah terlibat kasus pembunuhan.

"Korban ini yang membunuh istrinya dengan cara dibakar dan dimutilasi pada 2013 lalu di desa yang sama. Kasusnya itu sempat diproses sampai ke pengadilan dan hakim memutuskan bahwa korban benar-benar sakit jiwa alias gila. Oleh keluarga saat itu, korban langsung dibawa ke rumah sakit jiwa," ujar dia menjelaskan.

Menurut Ras, saat kejadian, pihak kepolisian langsung menuju lokasi. Petugas pun masih melakukan penyelidikan hingga kini.

Atas kejadian ini, Ras menyebut, pihak keluarga korban telah ikhlas menerima. Dengan disaksikan polisi, Bhabinkamtibmas dan perangkat desa setempat, keluarga korban membuat pernyataan tertulis tak akan menuntut kejadian yang menimpa korban.

"Keluarga korban telah ikhlas dan membuat pernyataan tertulis tak akan menuntut. Tadi malam korban langsung dibawa keluarganya untuk dikebumikan. Namun begitu, kami tetap melakukan penyelidikan," kata Ras.

Salah seorang warga setempat yang bermarga Peranginangin (50) membenarkan jika korban sudah lama mengidap penyakit gangguan jiwa dan beberapa kali masuk rumah sakit jiwa. Tobat pun, menurutnya, sering melakukan perbuatan aneh dan membahayakan di kampung mereka.

"Bayangkan saja, istrinya juga dibunuh dengan cara dibakar pakai ban dan dimutilasinya," kata pria yang bertetangga dengan korban itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement