Kamis 10 May 2018 17:09 WIB

Dubes AS 'Rajin' ke NTB, Pengamat: Pesan Kuat untuk TGB

Kunjungan Dubes AS bisa memberi motivasi bagi TGB untuk meneguhkan sikapnya.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bertemu Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di ruang kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Rabu (9/5).
Foto: republika/ Febrianto Adi Saputro
Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi bertemu Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di ruang kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Rabu (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Nama Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi kerap diperbincangkan sebagai salah satu figur yang pantas maju dalam pilpres 2019. Baru-baru ini, Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, mengatakan, pria yang lebih akrab dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai figur yang pantas menjadi capres.

 

Pengamat Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram, Bambang Mei Finarwanto, mengatakan, munculnya nama TGB sebagai salah satu kandidat pilpres tak lepas dari prestasi dan kepiawaiannya selama memimpin NTB dalam dua periode. Kata Bambang, torehan apik TGB mengubah wajah NTB tak hanya diakui di tinggal nasional, melainkan juga di dunia internasional. 

 

Dia menyoroti cukup rajinnya Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr ke NTB. Pada Senin (7/5), Donovan bersama delegasi lembaga Pemerintah AS Millennium Challenge Corporation (MCC) datang ke Lombok untuk merayakan berakhirnya Compact MCC, sebuah program kerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Donovan mengapresiasi peran TGB dalam pelaksanaan proyek-proyek Compact MCC di provinsi tersebut.

 

Donovan menyebutkan, keberhasilan program MCC di NTB, antara lain, proyek kesehatan dan gizi berbasis masyarakat mengurangi stunting di delapan kabupaten di NTB, dan berupaya untuk mengentaskan malnutrisi kronis dan stunting agar anak-anak dapat mencapai potensi yang optimal. Selain itu, ada juga Unit Layanan Pengadaan (ULP) NTB merupakan ULP pertama yang mencapai tahap unggul, dan pemerintah daerah telah berkomitmen untuk melanjutkan keberhasilan yang telah dicapai melalui Program Compact MCC.

 

Bambang memaknai, kunjungan Donovan sebagai bentuk dukungan moral dan politik kepada TGB sebagai kepala daerah yang dinilai berhasil dalam memimpin NTB. Dia menyebutkan, kehadiran Dubes AS bisa menjadi pendorong bagi TGB untuk mengakhiri 10 tahun kepemimpinannya dengan happy ending.

 

"Dalam konteks Pilpres 2019 bisa jadi di mata AS, TGB dipandang sebagai sosok calon pemimpin nasional yang memiliki talenta dan kharisma yang khas. Kedatangan Dubes AS dua kali ke NTB bukan sekadar piknik tanpa motif. Pesan politiknya kuat, yakni gedung putih mendukung kepemimpinan TGB," kata Bambang di Mataram, NTB, Kamis (10/5).

 

Menurutnya, dalam hubungan diplomatik maupu perspektif politik, kehadiran seorang dubes tidak bisa dianggap remeh karena mencerminkan legitimasi politik atau kebijakan suatu bangsa. Terlebih, dari negara adidaya seperti AS di mana dubesnya mau menemui pemimpin daerah.

 

"Jika TGB dipandang tidak memiliki kelebihan dan produktif mana mau Dubes AS ke NTB dua kali. TGB dianggap figur yang potensial sebagai pemimpin umat Islam yang moderat dan toleran," ucapnya. Bambang memandang, kunjungan Dubes AS bisa memberi motivasi bagi TGB untuk meneguhkan sikapnya ikut kontestasi pilpres 2019.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement