REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Sebanyak 19 orang tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Wamena, Provinsi Papua melarikan diri pada Ahad, (6/5) sekitar pukul 12:30 waktu setempat. Mereka kabur dengan cara menjebol jendela ruangan aula penjara.
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Lapas Wamena, Herman Sineri di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan, "Mereka menggunakan tiang net bulutangkis (untuk menjebol) selanjutnya mereka keluar satu persatu dan langsung melarikan diri ke arah belakang Lapas,".
Ia juga menjelaskan bahwa enam dari 19 orang tahanan itu sudah ditangkap oleh petugas Lapas, sehingga tersisah 14 orang yang masih berkeliaran dan menjadi incaran.
"Masih ada 14 orang yang belum tertangkap yaitu Lima Narapidana dan delapan tahanan," katanya.
Setelah pelarian itu, beberapa orang petugas Lapas juga menjadi korban pelemparan batu dari warga binaan yang melarikan diri. "Saat ini kita masih melakukan upaya pencarian dengan bantuan personel Polres Jayawijaya," katanya.
Ia mengatakan tahanan di sana selalu memanfaatkan hari Minggu untuk melarikan diri, yaitu setelah pulang ibadah di Aula.
"Kejadiannya itu spontan dan memang pintu sudah dikunci tetapi mereka mendobrak dan membongkar jendela Aula Lapas. Petugas Lapas dilengkapi dengan dua senpi laras pendek namun karena keadaan dini membuat kami tidak bisa mengambil langkah untuk menembak," katanya.