Senin 07 May 2018 23:35 WIB

Ketua KPU Jadi Pengamat Pemilu Malaysia

Hingga 10 April telah dilantik sebanyak 1.089 pemerhati oleh LSM dan universitas

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arif Budiman menyampaikan sambutan di hadapan mahasiswa saat acara 'KPU Goes To Campus' di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Senin (12/3).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arif Budiman menyampaikan sambutan di hadapan mahasiswa saat acara 'KPU Goes To Campus' di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Senin (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman diundang menjadi pengamat atau observer Pemilihan Umum Malaysia 2018 atau Pilihan Raya (PRU) 14 yang dilaksanakan pada Rabu (9/5). "Saya Senin malam ini berangkat ke Kuala Lumpur. Diundang menjadi observer Pemilu Malaysia," ujar Ketua KPU, Arief Budiman ketika dihubungi sebelum boarding ke Kuala Lumpur, Senin (7/5) malam.

Menurut jadwal tentatif dari panitia, program observasi untuk pemilihan internasional berlangsung (7/5) hingga (10/5). Pada hari kedua pengamat akan dibawa ke Pusat Komunitas Untuk Pengamatan Kotak Suara atau Proses Persiapan Pra Pemilihan di Pusat Penghitungan Suara Parlemen Putrajaya, Pusat Komunitas Blok 9.

Kemudian menuju Galeri ECM dan Operasi Pemilihan Umum di KPU Malaysia atau Suruhan Jaya Pilihan Raya (SPR) di Blok 2 Putrajaya. Acara hari kedua diakhiri dengan briefing untuk program observasi internasional di Hotel Le Meredian.

Pada hari H pemilihan (9/5) para pengamat dibagi ke dalam empat bagian grup yang masing-masing memiliki daerah pemilihan. Empat bagian tersebut Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Selangor Grup 1 dan Grup 2 serta Negeri Sembilan.

Pada pukul 18.30 waktu setempat, rombongan berangkat ke Pusat Penghitungan Suara untuk mengamati pengumuman hasil pemilihan untuk Parlemen Putrajaya. Sebelumnya Ketua KPU Malaysia, Tan Sri Mohd Hashim Bin Abdullah mengatakan negara yang akan hadir menjadi pengamat adalah Indonesia, Thailand, Maldives, Timor Leste, Azerbaijan, Kamboja dan Kyrgystan.

Hashim mengatakan sebanyak 11 LSM dan tiga universitas setempat telah ditawarkan menjadi Pemerhati Pemilu 2018 atau PRU 14. "Hingga 10 April telah dilantik sebanyak 1.089 pemerhati oleh LSM dan universitas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement