REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebanyak 19 narapidana melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Wamena, Papua, Ahad (6/5). Mereka kabur dengan cara melompati pagar belakang Lapas itu menggunakan tali.
"Memang benar 19 napi dan tahanan kabur sekitar pukul 12.50 WIT dengan menggunakan tali dan melompati pagar bagian belakang setinggi 2,5 meter," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Papua Iwan Santoso kepada Antara di Jayapura, Senin (7/5) malam.
Dia mengatakan, dari laporan yang diterima sebelum kabur, komandan jaga yang merupakan petugas Lapas itu mendengar ada suara gaduh di aula. Dia pun lantas meminta anggota untuk melihat apa yang terjadi.
Saat melihat ke aula, nampak jendela kaca sudah dibongkar dengan menggunakan besi yang selama ini menjadi tiang net bulu tangkis. Para napi melarikan diri melalui pos dua dengan menggunakan tali.
"Dua orang petugas Lapas Wamena mengalami cidera saat berupaya menghalau napi yang hendak melarikan diri," kata Iwan melalui telepon selularnya. Iwan saat ini berada di Wamena untuk melihat langsung kondisi Lapas Wamena.
Kakanwil Kemenkumham Papua mengatakan, saat insiden terjadi LP Wamena dijaga lima orang petugas yang bertugas di bagian depan. Dari 19 napi dan tahanan yang kabur tercatat enam orang di antaranya berhasil ditangkap dan kini sudah dijebloskan kembali ke tahanan.
Masih 13 napi yang belum berhasil ditangkap. Narapidana yang kabur, kata Iwan Santoso, beberapa di antaranya sudah akan mengakhiri masa hukumannya, bahkan ada yang selesai bulan Mei ini juga. Ke-13 napi yang belum berhasil ditangkap yaitu AK, JH, AS, YI, RS, LW, JA, YW, AL, ME, NH, AH, UJ. Sedangkan enam orang yang berhasil ditangkap yakni MH, JH, TH, HS, JH, dan EM.