Senin 07 May 2018 21:19 WIB

Mendikbud: Saatnya Eratkan Hubungan Pendidikan-Kebudayaan

Menyongsong revolusi industri keempat harus disiapkan generasi era digital

Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Foto: Mendikbud
Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)

REPUBLIKA.CO.ID,LOMBOK BARAT -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018, di Lombok City Center (LCC), Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Marilah peringatan ini kita jadikan sebagai saat untuk mengeratkan hubungan pendidikan dan kebudayaan sebagaimana yang tercermin dalam ajaran dan pemikiran tokoh pendidikan kita Ki Hajar Dewantara," ujar Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada pembukaan puncak peringatan Hardiknas, Senin (7/5).

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini puncak peringatan Hardiknas 2018 digelar bersamaan dengan penyelenggaraan Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) tingkat nasional. Lomba diikuti lebih dari 4.000 peserta dan pendamping dari seluruh Indonesia.

LKS SMK diselenggarakan pada 7-11 Mei 2018 sebagai upaya untuk mempromosikan kompetensi siswa dan lulusan SMK, Ini agar masyarakat khususnya dunia usaha dan industri (DUDI) dapat menyaksikan secara langsung sehingga dapat memberikan pengakuan terhadap SMK. LKS juga menjadi ajang awal bagi siswa SMK untuk mengikuti lomba tingkat internasional.

LKS SMK tingkat nasional tahun 2018 melombakan 56 bidang lomba, terdiri atas 2 bidang lomba daring (online), termasuk 5 bidang lomba South East Asia Creative Camp (SEACC), dan 49 bidang lomba luring (offline).

Lebih lanjut disampaikan Mendikbud, untuk menyongsong revolusi industri keempat harus disiapkan generasi era digital. "Kita harus mendorong anak-anak untuk berpikir kreatif, karena dengan kemampuan berpikir kreatif kita akan bisa menyiapkan generasi yang mudah beradaptasi dalam situasi baru di masa yang akan datang," ujarnya.

Beberapa kegiatan pendukung dalam LKS SMK tingkat nasional tahun 2018, meliputi pameran produk unggulan SMK dari 34 provinsi, pameran literasi, bazar buku, workshop, job matching, one school one province (OSOP). Pada kegiatan ini setiap kontingen berkunjung ke satu SMP di Kota Mataram untuk bersahabat dan mendapatkan dukungan selama lomba. Selain itu, show skills alumni kompetitor World Skills Competition (WSC), sertifikasi kompetensi, dan masih banyak kegiatan lainnya.

Puncak peringatan Hardiknas juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada pemenang olimpiade guru pendidikan dasar dan menengah, serta pengawas dan widyaiswara. Olimpiade unjuk karya guru yang dilaksanakan pada 3-6 Mei 2018 di Kota Mataram itu diikuti 191 orang guru dan kepala sekolah dari berbagai daerah di Indonesia.

Selanjutnya, Mendikbud juga memberikan penghargaan kepada 13 dari 550 siswa penerima KIP di NTB yang mengukir prestasi pada berbagai lomba tingkat nasional dan internasional.

Sejumlah kegiatan dalam rangkaian peringatan Hardiknas tahun 2018 telah dilaksanakan mulai tanggal 21 s.d. 30 April 2018. Berbagai kegiatan tersebut, antara lain, bazar buku murah, pojok literasi, nonton bareng film Indonesia, dialog dan lokakarya pendidikan, pawai budaya dan berbagai kegiatan kreatif lainnya yang dilaksanakan di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Penyelenggaraan puncak peringatan Hardiknas 2018 tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi NTB. Turut hadir dalam acara puncak peringatan Hardiknas, Gubernur NTB TGH. Muhammad Zainul Majdi, yang memberikan apresiasi atas kepercayaan Kemendikbud menyelenggarakan puncak peringatan Hardiknas 2018 di Provinsi NTB.

Selain itu, pemerintah Provinsi NTB juga berharap dengan adanya LKS SMK dapat menumbuhkan optimisme siswa dalam menghadapi masa depan, karena dunia industri sudah banyak diisi oleh lulusan SMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement