Senin 07 May 2018 18:01 WIB

Pemprov Lampung Jaga Harga Bahan Pokok Stabil

Pemprov dan Pemkab Lampung memantau pergerakan harga di pasar.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Pengunjung berbelanja sayuran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (26/5). Menjelang Ramadhan, beberapa jenis sayuran dan sembako mengalami kenaikan harga.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengunjung berbelanja sayuran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (26/5). Menjelang Ramadhan, beberapa jenis sayuran dan sembako mengalami kenaikan harga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus menjaga harga bahan pokok kebutuhan rumah tangga tetap stabil menjelang dan selama Ramadhan 1439 H. Pemprov berkoordinasi dengan kabupaten/kota di Lampung dan juga Bulog untuk memantau pergerakan harga di pasar.

"Kami mengajak jajaran merapatkan barisan mengantisipasi potensi kenaikan harga menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Hamartoni Ahadis di Bandar Lampung, Senin (7/5).

Ia berharap pemerintah pusat dan daerah serta para stakeholder lainnya meningkatkan sinergi menghadapi Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 H, terutama mengantisipasi potensi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok pada puasa dan Lebaran. Menurut dia, aggar inflasi selama Ramadhan dan Idul Fitri terkendali, peran pemerintah menjadi sangat penting.

Sebab, inflasi yang tak terkendali akan berdampak buruk di masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengadakan rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Lampung sebanyak dua kali dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. "Rapat tersebut sebagai bentuk koordinasi dalam memperkuat langkah pengendalian harga sepanjang tahun termasuk periode bulan Ramadhan 1439 H," jelas Hamartoni.

Ia menyatakan ketersediaan pasokan, keamanan dan kelayakan pangan terjamin. Juga terselenggaranya Operasi Pasar (OP) yang bekerjasama dengan Bulog dalam rangka stabilisasi harga secara terstruktur dan merata di seluruh Provinsi Lampung. Selain itu, terselenggaranya pasar murah bekerjasama dengan beberapa BUMN/ BUMD dan Pihak Swasta.

Langkah lainnya menjaga keterjangkauan harga dengan tetap konsisten dengan cara bersama-sama memantau perkembangan harga pasar. "Kita juga memastikan rastra (beras sejahtera) dan bantuan pangan nontunai tepat sasaran, mengawasi kelancaran dan keamanan distribusi pangan antar daerah, memastikan ketersediaan BBM dan elpiji, menetapkan dan menghimbau penetapan tarif angkutan mudik," ujarnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Timur segera menurunkan tim pemantau ke pasar-pasar kecamatan untuk melihat perkembangan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan. Menurut Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Lamtim Harun, menjelang Ramadhan kerap harga-harga kebutuhan bahan pokok terus merambat naik. Harga kebutuhan bahan pokok tersebut merambat naik karena kebutuhan menjelang bulan Ramadan biasanya memang meningkat dari hari-hari sebelumnya.

Harun mengatakan, dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok tersebut biasa karena permintaan tinggi stok barang berkurang harga naik, karena mengikuti hukum pasar. "Ironisnya, mekanisme pasar tersebut dimanfaatkan pedagang-pedagang nakal dengan menimbun barang dan menaikkan harga semaunya. Ini yang perlu diantisipasi," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement